AMBON, Siwalimanews – Direncanakan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Maluku Malut akan digelar, Selasa (13/7).

RUPS LB yang akan dipusatkan di Swiss-Bellhotel Ambon ini akan membahas tiga agenda pertama, penetapan Basri Adly Bandjar sebagai komisaris independen PT Bank Maluku dan Maluku Utara, kedua penetapan skenario pemenuhan modal inti Rp 3 triliun pada tahun 2024 dan ketiga, reposisi dewan komisaris PT Bank Maluku dan Maluku Utara.

Dalam undangan pelaksanaan RUPSLB yang telah beredar ditandatangani oleh Direktur Utama Syahrisal Imbar, Najib Bachmid sebagai komisaris dan Esterlina Nirahua sebagai Komisaris Independen.

Menariknya dalam undangan tersebut, nama Komisaris Utama MAS Latuconsina tidak ada.  Padahal sebagai komut bank berplat merah itu, harus menandatangani undangan tersebut.

Komisaris Bank Maluku Malut Nadjib Bachmid yang dikonfirmasi Siwalimanews, melalui telepon selulernya, Jumat (9/7) membenarkan RUPSLB akan digelar pada Selasa depan.

Baca Juga: Satgas Diingatkan Perhatikan Ketersediaan Alkes Covid-19

“Benar RUPSLB akan digelar Selasa depan di Swissbell hotel, ” ungkapnya.

Ia membenarkan agenda RUPSLB tersebut akan menetapkan Basri Adly Bandjar sebagai komisaris independen.

Namun ketika dikonfirmasi terkait  RUPSLB juga akan dilakukan  reposisi dewan komisaris dengan mengantikan posisi MAS Latuconsina sebagai komisaris utama, Najib menolak mengomentarinya.

“Nanti ikuti di RUPSLB saja ya,” jelasnya singkat.

Kendati ditanyakan lagi soal posisi komisaris utama yang akan digantikan dan namanya juga tidak ada dalam undangan, Najib menolak berkomentar dengan alasan nanti ikutu saja RUPSLB.

“Nanti ikuti saja ya RUPSLBnya,” ujarnya lagi sembari menutup telepon selulernya.

Sementara itu, Komisaris Utama Bnak Maluku Malut, MAS Latuconsina yang dikonfirnas Siwalimanews, Jumat (9/7) membenarkan pelaksanaan RUPSLB akan digelar Selasa depan.

Latuconsina mengaku, RUPSLB yang akan digelar itu ada dua agenda yakni penetapan Basri Adly Bandjar sebagai komisaris independen dan penetapan skenario pemenuhan modal inti.

Namun dirinya sama sekali tidak mengetahui adanya agenda reposisi dewan komisaris.

“Saya sama sekali tidak mengetahui adanya agenda reposisi dewan komisaris. Saya juga tidak tahu reposisi itu seperti apa, karena saya tidak dilibatkan,” cetusnya.

Menurut mantan Wakil Walikota Ambon ini, karena ia tak dilibatkan dalam RUPSLB itu, maka secara etika dirinya tidak akan hadir.

“Saya tidak akan hadir. Tidak etislah kalau itu menyangkut saya dan saya hadir,” paparnya.

Walau demikian, Latuconsina dengan tegas menyatakan, dirinya tidak mundur dari jabatan sebagai Komisaris Utama.

“Saya tidak akan mundur dari jabatan sebagai komisaris utama Bank Maluku Malut, beta tidak akan hadir. RUPSLB itu hanya untuk menetapkan saudara Basri Adly Bandjar sebagai  komisaris independen sesuai dengan fit and proper tes II di OJK.  Agenda cuma itu dan bicara soal modal inti, tetapi saya diinformasikan bahwa  ada agenda tambahan yaitu reposisi.  Saya tidk  tahu reposisi itu apa. Lewat isu yang berkembang bahwa agenda itu ditujukan kepada saya,” ucapnya.

Dikatakan, dirinya serahkan seluruh keputusan kepada RUPSLB, karena dirinya diangkat juga dalam RUPS.

“Beta serahkan saja ke RUPSLB karena beta diangkat oleh RUPS. Dan beta sudah melaksanakan tugas selama satu tahun lebih dengan baik dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Latuconsina menegaskan, apapun keputusan RUPSLB dirinya tetap akan menerimanya.

“Beta kira apapun keputusan RUPSLB itu beta akan terima!. Karena forum tertinggi dalam aturan keputusan tertinggi itu ada di RUPS. Dan saya tidak akan hadir, saya tidak akan mundur, karena saya bekerja bukan untuk orang perorang tetapi untuk kemajuan pembangunan bank milik daerah Maluku. Saya akan terima keputusan RUPS,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Bnak Maluku Malut, Syarisal Imbar yang dikonfirnasi Siwalimanews melalui telepon selulernya, Jumat (9/7) tidak direspon. (S-19)