AMBON, Siwalimanews – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku memastikan, hilal tidak terlihat di Kota Ambon, lantaran ditutupi dengan awal tebal.

Kepastian ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku H Yamin kepada wartawan di lokasi pemantauan hilal di kompleks monumen Martha Christina Tiahahu, di kawasan Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Kamis (20/4).

Pemantauan hilal yang dihadiri Ketua MUI Maluku Abdullah Latuapo, Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena, perwakilan Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika Stasiun Pattimura Ambon, Ketua Pengadilan Tinggi Maluku, Lembaga Dakwah Indonesia, Ketu Pengadilan Agama dan sejumlah pihak lainya.

“Sesuai dengan hasil pantauan ternyata ketinggian hilal 1.169, dengan demikian hilal tidak tercermat untuk barat dengan awal tebal,” ungkap Yamin.

Dijelaskan, pemantauan hilal guna menentukan 1 Syawal 1444 Hijiriyah yang dilakukan Kementerian Agama Provinsi Maluku melibatkan BMKG Stasiun Pattimura dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia.

Baca Juga: Otoritas Pelabuhan Harus Humanis Hadapi Pemudik

Pemantauan dilihat pada koordinat -3.69 Lintang Selatan dan 128.19 Bujur Timur, waktu terbenam Matahari 18.26.36, waktu terbenam Bulan 18.33.26, azimuth Matahari 281.462 derajat, azimuth Bulan 282.499 derajat, ketinggian hilal 1.169 derajat, elongasi 1.56 derajat, umur bulan 5 jam 14 menit 11 detik, Lag 6.84 dengan fraksi iluminasi bulan 0.06 persen.

Akibat tidak terlihat hilal, maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku menyerahkan keputusan 1 Syawal 1444 Hijriyah kepada tim pemantauan hilal nasional untuk diputuskan dalam sidang Isbat.

“Kita serahkan penetapan 1 Syawal ke kementerian dan kita kita siap mengikutinya,” tandas Yamin.(S-20)