AMBON, Siwalimanews – Sering terjadinya antrian panjang pada setiap SPBU di Kota Ambon, menyebabkan terjadinya kemacetan pada areal tersebut.

Hal ini diakibatkan, ada pembatasan dan pengaturan waktu pengisian BBM bersubsidi yang ditetapkan oleh pihak SPBU terhadap angkutan umum, sepeda motor maupun truk.

Mneyikapi hal itu, maka Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon Robert Sapulette kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (1/2) minta kepada pihak SPBU untuk menghentikan pemberlakuan tersebut, karena dampak yang ditimbulkan dari kebijakan dimaksud, justru merugikan pengguna jalan lainnya.

“Memang kita lihat yang sering terjadi penumpukan itu hampir di semua SPBU di Ambon, lebih parah itu SPBU Kebun Cengkeh dan SPBU Pohon Pule/Soabali. Tetapi ada juga di SPBU Galala dan Wayame pun demikian. Mestinya, Pertamina atau pihak SPBU itu, tidak boleh membatasi jam-jam pengisian BBM bagi angkutan umum, karena kalau mereka mengatur jamnya, maka akan terjadi penumpukan pada saat jam pengisian, sehingga terjadi macet,” tandansya.

Selain itu, kata Sapulette, persoalan ini juga harus dilihat dari berbagai sisi oleh pihak Pertamina atau dalam hal ini SPBU, terhadap dampak yang ditimbulkan dari pemberlakuan itu. Untuk itu harus ada kebijakan lain yang menguntungkan semua pihak.

Baca Juga: Salatalohy Pastikan Awal Februari Pasar Lama Ditertibkan

“Saya rasa  buka saja sesuai jaam operasi SPBU itu sendiri, dimana angkutan umum maupun truk, dan sepeda motor lakukan pengisian, sesuai jam operasinya SPBU tersebut,” usulnya.

Pasalnya menurut Sapulette, t ruang antrian yang disiapkan SPBU juga tidak mencukupi dengan jumlah kendaraan yang melakukan pengisian. Akibatnya, antrian akan terjadi hingga ke bahu-bahu jalan yang mengakibatakn kemacetan pada area-area tersebut.

“Jadi kembali pada managemen Pertamina dan SPBU itu sendiri, dalam mengatur jam pengisian BBM, yang paling penting, tidak merugikan pihak lain,” cetusnya.(S-24)