AMBON, Siwalimanews – Gubernur Maluku, Murad Ismail mengakui, Maluku merupakan salah satu daerah yang memiliki nilai investasi paling rendah, dibandingkan 33 provinsi lainnya di Indonesia.

Perkembangan realisasi investasi di Maluku tahun 2019 sebanyak 39 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp 778.340.100.000.

Kata gubernur, nilai ini terdiri dari investasi penanaman modal (PMA) sebesar Rp.495.174.100.  000 untuk 16 proyek, dan inves­tasi permasalahan penanaman modal PMDN sebesar Rp.283. 166.000.000 untuk 23 proyek.

“Ini merupakan paradoks dimana potensi daerah cukup besar pada sektor perikanan, perkebunan, parawisata, pertambangan dan sektor lainnya, namun disisi lain rendahnya minat investor untuk berinvestasi menjadikan minimnya investasi di Maluku,” jelas Gubernur Maluku, Murad Ismail  dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Maluku, Kasrul Selang, ketika membuka forum OPD Dinas Penanaman Modal PTSP Maluku, Kamis (27/2).

Menurutnya, nilai realisasi investasi Maluku menduduki posisi terakhir dari 34 provinsi atau dibawah target yang telah ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp 7.61 Triliun.

Baca Juga: Masyarakat Adat Tuntut Izin CV SBM Dicabut

Katanya, forum ini memiliki makna yang strategis dalam rangka memberikan masukan dan rancangan program bagi pengembangan dan peningkatan investasi, serta penyediaan regulasi pengembangan investasi di Maluku.

“Jadi dalam rangka meningkatkan penanaman modal kedepan, perlu beberapa kebijakan strategis yang diarahkan pada menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang lebih kondusif di daerah, melalui penyediaan insentif, menghapus punggutan serta memberikan pelayanan one stop service,” katanya.

Gubernur juga meminta, agar percepatan pembangunan dan penyediaan infrastruktur penunjang kegiatan investasi di daerah, serta meningkatkan profesional SDM aparatur pemerintah dibidang pelayanan perijinan, meningkatkan sistim pelayanan perijinan secara sistim online digital didaerah.

Kedepan, katanya, untuk menjemput masuknya investasi di Maluku, Ia harapkan kesiapan aparatur profesional ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota dibidang pelayanan penanaman modal, disertai dengan strategi promosi yang tepat dengan kemampuan melahirkan image building yang positif yakni pemberian citra daerah yang lebih baik bagi seluruh pelaku usaha.

Oleh karena itu ia berharap, rapat forum OPD dapat melahirkan konsep ide dan gagasan yang konstektual sesuai dengan tujuan dan penyelenggaraan rapat kerja ini.

Kedepannya kata gubernur, target investasi di Maluku tahun 2020 mencapai Rp 5.16 triliun.

“Kalau ini berjalan maka pertum­-buhan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan dan penyerapan ternaga kerja di Maluku bisa tercapai sejalan dengan visi dan misi gubernur,” ujarnya. (S-39)