AMBON, Siwalima – Spice Islands Festival (SIF) atau Festival Pulau Rempah akan digelar di Pulau Banda, Sabtu (14/11).

Festival ini digelar oleh dua kementerian yang bertujuan untuk mengembangkan wilayah Maluku menjadi destinasi pariwisata unggulan.

Ketiga kementerian tersebut masing-masing, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pariwisata Maluku.

“Keindahan alam bawah laut Kepulauan Banda dengan keunikan hammerhead sharknya yang ramah terhadap manusia membuat tempat ini menjadi populer di kalangan wisatawan dalam maupun luar negeri, sehingga festival ini kita gelar disana,” ungkap Director SIF, Franki Raden, dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Kamis (12/11).

Menurutnya, Banda Neira di Indonesia dikenal sebagai tempat pembuangan tokoh para pejuang seperti Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir di masa kolonial. Rumah tempat tinggal mereka saat ini menjadi museum sejarah yang kerap dikunjungi oleh wisatawan.

Baca Juga: 540 Bibit Terumbu Karang Ditanam di Pantai Natsepa

Selain itu, dengan memanfaatkan peran Banda sebagai pusat jalur rempah dunia internasional pada abad ke 16-19 yang secara historis sangat penting bagi Indonesia. SIF akan menjadi alat promosi yang penting untuk menarik perhatian dunia internasional terhadap wilayah Maluku.

“Jadi disamping jadikan wilayah Maluku sebagai destinasi wisata internasional, ajang ini juga bertujuan untuk mengangkat dan berdayakan serta  perkenalkan kebudayaan Maluku ke dunia internasional,” ujarnya.

Hal ini, tercermin dalam program yang akan memberikan fokus kepada kesenian Maluku, baik yang ada di wilayah Maluku sendiri, maupun yang dikembangkan di luar negeri oleh masyarakat Maluku yang berdomisili di Eropa.

Sejumlah kegiatan akan ditampilkan dalam kegiatan ini diantaranya, tari cakalele, gong sembilan dan rebana hadrat dari Banda Neira, ensembel tiup (Brass), totobuang dan musik Katreji dari Ambon.

“Dari Belanda, para seniman Maluku yang berdomisili disana juga akan tampilkan kesenian seperti musik dan tari yang masing-masing digarap oleh Equita de Fretes (Duo Totobuang), tiga batang rumah (Trio Tifa), Jessica Manuputty (Duo Vokal), Maurice Rugebregt (solo gitar) dan Mahina Tiare (Tari),” urainya.

Untuk melengkapi keragaman budaya di wilayah Nusantara, penampilan grup kesenian dari wilayah Maluku ini akan didukung oleh para seniman dari Aceh (Saleum), Minangkabau (Balega), Jakarta (Debu) dan seorang pemain trompet muda asli Ambon yang tinggal di Jakarta, Jordy Waelauruw.

Berhubung saat ini dalam situasi pandemi, maka kegiatan ini hanya diselenggarakan dalam bentuk rekaman video. Untuk itu ia berharap peminat SIF dapat menonton tayangannya di platform media online.

“Selamat menyaksikan dan mudah-mudahan bisa berjumpa dalam acara live Spice Islands Festival di tahun 2021,” harapnya. (S-39)