AMBON, Siwalimanews – Dua warga Kota Ambon ditemukan tak bernyawa di kapal ikan berbendera Negara Thailand, yang berlabuh di Pelabuhan Perusahaan Ikan Maprodin, Benteng Selasa (23/6).

Kedua orang yang diketahui bernama Hiskia Walaun (45) dan Jitro Samen (40) itu ditemukan tewas dalam palka. Hiskia adalah nahkoda kapal. Ia berdomisili di  Batu Gantung Ganemo. Sedangkan Jitro merupakan security. Ia beralamat di Benteng, Kecamatan Nusaniwe.

Informasi yang dihimpun Siwalima menyebutkan, Hiskia dan Jitro ditemukan tewas pertama kali oleh Salim Bilahmar (40).

Saat itu, Salim yang bekerja tidak jauh dari kapal Esih Jaya Samudera 01 mendatangi kapal tersebut, dengan tujuan untuk mengecek apakah ada orang atau tidak. Ketika masuk ke dalam area kapal, Salim dikejutkan dengan dua orang yang tergeletak di palka atas dan palka bawah kapal dengan kondisi tidak sadarkan diri.

Salim langsung bergegas melaporkan kejadian itu kepala security di lokasi PT Maprodin. Setelah diperiksa, kedua korban tak lagi bernyawa.

Baca Juga: Bawaslu SBT Ajak Masyarakat Hindari Pelanggaran

“Melihat kedua orang tersebut seperti tak bernyawa lagi, maka saksi langsung melaporkan ke Polsek Nusaniwe,” jelas sumber di Polresta Pulau Ambon.

Tak lama kemudian, anggota Polsek Nusaniwe bersama Personil Polresta Ambon tiba di TKP untuk memastikan laporan tersebut. Tak lama berselang, Tim Identifikasi Polresta Ambon tiba dan melakukan olah TKP.

Jenazah kedua korban kemudian dievakuasi dari atas kapal oleh warga sekitar dan anggota Polsek Nusaniwe serta Polresta Ambon ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Kasubbag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Titan Firmansyah, yang dikonfirmasi membenarkan penemuan dua jenazah di kapal ikan Esih Jaya Samudera 01.

“Betul, ada penemuan dua jenazah sekitar pukul 10.30 WIT di kapal ikan Thailand yang berlabuh di Pelabuhan Maprodin. Tindakan yang diambil pihak kepolisian yakni memeriksa saksi-saksi yang menemukan jenazah, melakukan olah TKP serta berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk minta hasil visum,” jelasnya.

Tersengat Listrik

Hasil visum dokter Rumah Sakit Bhayangkara, terungkap kalau kematian Hiskia Walaun dan Jitro Samen disebabkan tersengat listrik. Tidak terdapat tanda-tanda kekerasan.

“Hasil visum menyatakan pada tubuh kedua korban tidak ada tanda-tanda kekerasan, kemungkinan mereka meninggal akibat tersengat listrik dari genset kapal saat bekerja. Hal ini dikuatkan dari keterangan para saksi yang mengatakan memang kedua korban sedang perbaiki kapal pada malam hari, sebelum ditemukan tewas,” jelas Titan Firmansyah. (S-45)