AMBON, Siwalimanews – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Maluku Samuel  Huwae memberikan apresiasi bagi Kantor Bahasa atas apa yang selama ini dibuat demi memajukan karya-karya jurnalistik di provinsi ini.

“Hari ini kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi berbahasa Indonesia bagi wartawan merupakan sebuah pencapaian yang baik sebab sebuah pelatihan berasal dari pengamatan dari karya jurnalistik,” ucap Huwae dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersbeut di Pacific Hotel, Senin (14/6).

Untuk itu, kiranya apa yang diperoleh dari pelatihan ini, diharapkan para jurnalis didaerah ini dapay menulis berita dengan menggunakan bahasa yang lebih baik lagi.

Sementara itu Kepala Kantor Bahasa Perwakilan Maluku Sahrul menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan demi meningkatkan kualitas berbahasa Indonesia bagi wartawan media massa daring.

Pasalnya, bagaimanapun media online membutuhkan keunggulan atau kecepatan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Namun dalam keunggulan itu, terkadang ada kecenderungan yang mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan kebahasaan seperti ejaan, kalimat pasif dan kalimat aktif yang bercampur aduk.

Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Gelar Sosialiasi Diseminasi HAM

“Jika dalam sebuah paragraf terdapat sebuah kalimat aktif, maka seharusnya diikuti dengan kalimat aktif pula bukan sebaliknya, kalau pasif harus pasif terus. Ini yang banyak ditemukan dalam segi bahasa,” ucapnya.

Untuk itu kata dia, Kantor Bahasa Maluku mempunyai kewajiban mengawal bahasa Indonesia ditengah masyarakat, khususnya oleh media massa cetak maupun online.

Menurutnya, pers alatnya adalah bahasa, oleh sebab itu media massa selalu menemukan istilah baru dalam kosa kata bahasa Indonesia. Disamping itu juga pers terkadang menciptakan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, khususnya penggunaan akronim atau singkatan.

Oleh sebab itu, Kantor Bahasa Provinsi Maluku memiliki keinginan untuk menaati pengunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan ranah bahasa media jurnalistik. (S-51)