AMBON, Siwalimanews – Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengaku, dari hasil koordinasi dengan pihak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Maluku dengan pihaknya dan Dinkes Maluku, ternyata memang penularan yang terjadi begitu cepat di Kota Ambon adalah varian Omicron.

Pasalnya, dari 98 spesimen yang diperiksa di BTKL, semuanya mengarah ke Covid-19 varian baru Omicron.

“Ternyata varian Omicron telah masuk di Kota Ambon saat pihak BTKL menyampaikan kepada Dinkes Kota Ambon,” ungkap Wendy kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (8/2).

Wendy mengungkapkan, jika didilihat dari pergerakan dan penyebarannya yang begitu cepat, termasuk ciri-ciri dari Omicron, dimana kasusnya meningkat berapa kali lipat dalam dua minggu, dimana dari 1 kasus naik menjadi 7 kasus dan sekarang sudah mencapai 965 kasus di Kota Ambon.

“Untuk Kita di Bulan Juli itu sampai 2000 kasus yang isolasi mandiri, kalau naik empat kali lipat, bisa mencapai 8000 kasus pada puncaknya,” ujarnya.

Baca Juga: GMNI Minta Kajati Evaluasi Kajari Ambon

Ia mengaku, para ahli epidemiologi memperkirakan puncaknya terjadi di diakhir Februari sampai awal Maret. Olehnya itu mulai dari sekarang harus persiapan untuk sebanyak mungkin dilakukan tracing, sehingga yang tidak memerlukan rumah sakit, bisa cepat isolasi terpusat, sehingga rumah sakit tidak penuh dan tenaga kesehatan tidak kolaps.

Saat ini kata Wendy, untuk isolasi terpusat di asrama haji dan ini sudah dibuka sejak, Senin (7/2) dan saat ini sudah ada 35 orang yang dirawat. Untuk dirawat diisolasi terpusat, ada kriterianya, karena tidak semua pasien dapat dirawat di rumah sakit.

“Untuk mengurangi beban rumah sakit agar tidak sampai penuh, maka yang dirawat di rumah sakit itu adalah gejala sedang, berat dan kritis,” ucapnya.

Ia juga mengimbau kepada ASN maupun masyarakat, harus tetap mengutamakan prokes dan tetap waspada dan jangan panik. (S-21)