AMBON, Siwalimanews – Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmase saat ini sedang diperbincangkan  publik di Kupang-Nusa Tenggara Timur.

Ririmase disebut-sebut terlibat dugaan korupsi pengadaan pakaian olahraga Walikota Kupang Cup tahun 2017

Nama Ririmase muncul tatkala kasus ini bergulir di Pengafilan Tipikor Kupang. Para saksibyang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum kenyebut Ririmase kala itu menerima uang ratusan juta. Media massa di Kota Kupang ramai perbincangkan keyerlibatan Rirmase ini.

Tak hanya mwdia konvensional, tapi media sosial di Kupang juga ramai mengomentari keterlibatan Ririmase yang adalah  eks Asisten 1 Pemkot Kupang tersebut.

Masyarakat Kupang rame-rame mengecam keras Ririmase melalui media sosial  dan mengancam untuk yang bersangkutan jangan bersenang-senang dulu.

Baca Juga: Kafilah Malteng Dingatkan Hormati Tradisi Warga KKT

Hal itu dikarenakan tim jaksa  penyidik   di Kupang sementara terus melakukan penelusuran kasusbyang merugikan negara Rp 750 juta tersebut.

LIRA Kecam

Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Maluku juga mengecam keras dugaan keterlibat Sekot Ambon di kasus korupsi pengadaan pakaian olahraga di Kupang.

LIRA menilai apapun yang saat ini menimpa Ririmase merupakan buah dari hasil penjaringan pencalonan sekot beberapa waktu lalu oleh Pansel.

Melalui Koordinator Wilayah LIRA Maluku, Yan Sariwating, Pansel Sekot Ambon ternyata melakukan penjaringan tanpa menelusuri  rekam jejak calon sekot waktu itu.

“Seleksi sekot itu tanpa didahului dengan rekam jejak. Padahal sekot Agus Ririmase ini punya  masalah ada,” sebut Sariwating.

Sariwating menjelaskan dari penelusuran LIRA, Ririmase terlibat kasus KTP ganda di Kupang. Belum lagi kasus dugaan korupsi oengadaan pakaian olahraga.

“Kasus KTP ganda, kemudian kasus dugaan korupsi di Walikota Cup Kupang. Semua ini bagi LIRA ada kelemahan dalam rekruitmen Sekot pada saat itu diabaikan oleh Pansel. Salah satu kriteria yang tidak masuk itu rekam jejak para calon kandiddat Sekot,” ujar Sariwating.

Menurutnya, menyikapi proses penjaringan calon Sekot pada 202q yang lalu, sesungguhnya Pansel Itu lemah itu.

Menùrut Sariwating kerja Pansel menjaring calon sekot Ambon  seperti kucing dalam karung.

“Kita tidak tahu siapa ada bermasalah.  Sekarang bermunculan seperti ini baru kita kaget, rekam jejak itu tidak hanya bagi mereka yang diluar  Ambon, tapi juga dalam lingkup pemkot ambon. Ini yang diabaikan Pansel,” kecam Sariwating. (S-07)