AMBON, Siwalimanews – Bau tidak sedap diduga tiinja, tercium di areal Terminal A1 Mardika Ambon, membuat para pedagang di lokasi tersebut mengeluh.

Kondisi ini ternyata sudah berlangsung lama. Hanya saja, baru terlihat jelas saat gerbong drai­nasse di kawasan itu dibu­ka oleh Dinas Perhubung­an Kota Ambon untuk diperbaiki,

Sejak pagi, para peda­gang marah karena saluran drainasse yang berada te­pat di depan ruko/toko me­reka, sudah tercampur tinja dan menghembuskan bau menyengat.

Seorang pemilik ruko lewat videonya yang juga diterima Siwalima, Selasa (5/12) meminta agar Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena dapat melihat kondisi itu.

“Setiap hari kita harus mencium bau busuk seperti ini. Kondisi ini sudah lama, bahkan saya pernah minta agar septic tang dari WC umum itu disedot, tapi tidak digubris. Akibatnya, hari ini pemerintah silahkan lihat sendiri kotoran di saluran ini,”ujar pedagang.

Baca Juga: 3 Tahun Layani Penumpang, Pemprov Usir Ferry Garda Maritim 5

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Ambon, Dody Retob yang dikonfirmasi wartawan mengaku tidak tahu siapa yang mengelola WC umum tersebut.

Padahal diketahui, WC tersebut bagian dari fasilitas Terminal yang mestinya itu menjadi tanggung­jawab Dishub.

“Saya tahunya itu dari Ruko-ruko. Saya tidak pernah monitor karena itu gawenya bukan saya pung kerja. Memang mereka setorannya (uang kincing berak) ke Perhubungan, tapi yang kelola itu bukan kami (Dishub),”katanya.

Namun meski demikian, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menin­daklanjuti keluhan pedagang itu.

Sama halnya yang disampaikan Kadis Perindag Kota Ambon, Josias P Loppies, bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dishub dan Dinas PUPR Kota Ambon untuk menindaklanjuti itu.

Instruksi Sedot

Menindaklanjuti keluhan peda­gang soal luapan tinja dari WC umum yang berada di kawasan Terminal Mardika Ambon, terutama pada Terminal A1 ke saluran drainasse, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena yang dikonfirmasi Siwalima, langsung memerintahkan OPD terkait untuk menyedot tinja tersebut.

Padahal, pedagang mengaku persoalan ini sebelumnya telah dilaporkan ke OPD teknis sebagai pengelola Terminal, namun tidak pernah ditindaklanjuti.

“Saya sudah sampaikan ke OPD-OPD teknis, baik itu Disperindag, PUPR, dan Dishub segera tindak­lanjuti. Pedagang sudah pernah minta untuk disedot, tapi tidak pernah di gubris, sekarang mereka sudah turun,”ujarnya.

Wattimena juga menjelaskan, bahwa WC umum itu dikelola oleh pihak ketiga, dan bukan oleh OPD. Namun dirinya belum mengetahui siapa pengelolanya.

“Nanti dicek ke OPD teknis siapa yang mengelola fasilitas terminal (WC) itu, kalau disampaikan Dishub juga ambil uang tagihan-tagihan dari WC umum itu. Dipertanyakan ke mereka. Kalau itu pungli laporkan ke polisi,”tandas Wattimena.

Diketahui, tidak hanya tinja yang disedot, air dan kotoran tinja dalam saluran drainase yang ada di kawasan tersebut juga disedot dan dibersihkan oleh petugas. (S-25)