AMBON, Siwalimanews – Kondisi RS Haulussy semakin memprihatinkan, upaya Pemprov Maluku untuk menjadikan rumah sakit milik daerah itu bertaraf internasional hanyalah isapan jempol semata.

Hal ini membuat Ketua Fraksi Partai Gerindra Andi Munaswir meminta perhatian serius Pemerintah Provinsi Ma­luku terhadap kondisi RS Haulussy.

Fraksi Par­tai Gerindra, kata Mu­naswir mengung­kapkan, kondisi RS Haulussy sangat mempri­hat­ikan dengan sejumlah masalah yang hingga saat ini belum dituntaskan.

Sejak awal Fraksi Partai Ge­rindra mendukung upaya peme­rintah daerah untuk mening­katkan status RS Haulussy men­jadi RS bertaraf internasional sesuai visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Namun, hingga dipenghujung tahun 2023 tata kelola RS Haulussy masih sangat ketinggalan jika dibandingkan dengan RS Kabupaten dan Kota lain di Maluku.

Baca Juga: Ketum Yayasan Hang Tuah Kunjungi Lantamal IX 

Padahal persoalan tata kelola RS Haulussy ini telah berulang kali disoroti dalam pandangan akhir fraksi di setiap penetapan APBD.

“Tata kelola RS Haulussy sampai saat ini masih sangat ketinggalan dari RS di kabupaten/kota lainnya di Maluku, bahkan ada fakta yang sangat memprihatinkan,” ujar  Munaswir kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Selasa (5/12).

Ironisnya, pasien-pasien yang berasal dari keluarga kurang mampu dan pasien BPJS harus membeli obat dari luar rumah sakit dengan biaya pribadi, akibat dari tidak tersedianya obat-obatan.

“Sungguh ini suatu kondisi yang sangat menyakitkan hati karena itu kita minta Pemprov Maluku agar responsif dan segera menyelesaikan agar masyarakat dapat merasakan pelayanan di RS dengan baik,” tegasnya.(S-20)