AMBON, Siwalimanews – DPRD mencecar Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) karena air sering jarang mengalir ke konsumen padahal, pembayaran iuran terus dilakukan.

Rapat dengar pendapat itu sendiri berlangsung di ruang rapat Komisi II DPRD Kota Ambon yang menghadirkan Pelaksana Tugas direktur PDAM Ambon Rina Purmiasa bersama staf, Selasa (21/2).

Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Christianto Laturiuw mengaku rapat yang digelar bertujuan mengetahui dan memastikan penyediaan air bersih bagi warga kota.

“Ada masalah lain yang dialami warga di lapangan, salah satunya soal sering terjadinya pemadaman air sehingga kita rapat hari ini dengan PDAM,” ujarnya kepada wartawan.

Selain itu ia mengaku dalam rapat diketahui sambungan jaringan terpasang sekitar 486.000 untuk ke pelanggan. Tapi yang efektif terbayar yang melakukan memenuhi kewajibannya hanya sekitar 166 pelanggan.

Baca Juga: RS Bhayangkara Pertahankan Eksistensi Pelayanan BPJS Terbaik

“Jadi kebocorannya itu masih paling sangat banyak,” kesalnya

Dalam rapat itu juga ia mengaku PDAM telah berupaya untuk memperbaiki mulai dari jaringan maupun soal kebocoran iuran.

Namun menurutnya tentu itu membutuhkan anggaran yang cukup besar, dan PDAM masih terkendala soal itu. Untuk itu DPRD minta agar PADM fokus pada pembayaran kewajiban-kewajiban pelanggan yang masih berhutang, baik PDAM dan DSA.

“Kami masih mengkonfirmasi balik karena terkait dengan status Badan Hukum dari DSA itu sendiri sudah berakhir dari beberapa Tahun kemarin, karena pidato walikota, yang pertama itu kan kita harus fokuskan pada peningkatan PAD,” tegasnya

Mengingat belum ada kontribusi riil dari PDAM sebagai perusahaan deerah terhadap pendapatan asli daerah dan ada 770 aduan dibe­-berapa titik yang mengalani prob­-lem. Sementara tenaga mereka hanya 20 orang di lapangan.

“Itu yang menjadi kendala bagi PDAM. Untuk itu kita minta  tuntaskan dulu persoalan-persoalan internal dan juga teknisnya itu,” harapnya.

Sementara itu, Direktur PDAM, Rina Purmiasa juga mengaku soal problem-problem tersebut dibe­be­-rapa lokasi di Kota Ambon. Namun yang menjadi kendala, soal posisi pastinya.

Prinsipnya, PDAM siap berkon­tribusi bagi PAD Kota Ambon, ha­nya saja, terbentur dengan prob­lem-problem yang harus disele­saikan dan sebagai sebagai ope­rator, sudah punya perenca­naan ke depan tinggal bagaimana itu diba­ckup oleh komisi nantinya,” ucapnya.

Ia juga mengaku telah sudah menyelesaikan kebocoran-kebocoran fisik cukup signifikan.

“Sudah diatas 600 titik kebocoran yang kita selesaikan, khusus diperiode kepemimpinan saya sejak Agustus sampai sekarang,” terangnya. (S-25)