AMBON, Siwalimanews – Keinginan masyarakat di Pulau Leti dan Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, untuk mendapatkan dermaga feri yang representatif, ternyata harus gagal.

Pasalnya, sampai dengan saat ini lahan yang nantinya digunakan untuk pembangunan fasilitas pendukung perhubungan antar pulau tersebut, masih menemui permasalahan.

Aggota DPRD Provinsi Maluku Dapil Kabupaten Maluku Barat Daya, Anos Yermias kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Kamis (10/2) mengatakan, persoalan lahan tersebut dikarenakan masih ada klaim dari pemilik lahan yang belum terselesaikan.

Dengan adanya permasalahan lahan yang belum tuntas ini, maka Yermias meminta agar semua pihak yang bertanggungjawab menangguhkan pembangunan dermaga feri tersebut, hingga permasalahan lahan dituntaskan.

”Karena ada masalah lahan makanya saya minta proyek dermaga ferry Moa, ditangguhkan dulu, “ ujar Yermias.

Baca Juga: Dinkes Akui 98 Persen Spesimen yang Diperiksa Mengarah ke Omicron

Pihaknya kata Yermias, tidak menghambat pembangunan dermaga tersebut, namun masalah lahan harus diselesaikan terlebih dahulu agar kedepannya tidak terjadi permasalahan yang lebih besar lagi, sebab pembangunan ini diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat.

“Yang pasti kita menunggu dulu, sebab kalau dipaksakan maka ditakutkan akan bermasalah kedepan,” tegasnya.

Politisi Golkar ini pun berharap, pemerintah daerah setempat dapat menyelesaikan permasalah lahan, sehingga proses pembangunan dapat dilanjutkan. (S-20)