AMBON, Siwalimanews – Wakil Walikota Ambon Syarief Hadler dan Kadis Kesehatan Wendy Pelupessy berbeda pendapat soal varian baru Covid-19 yang diduga telah masuk ke Kota Ambon.

Pasalnya, Wawali menduga Kota Ambon sudah mulai terkontaminasi dengan virus varian baru, sementara Kadis Kesehatan bahwa belum terdapat kasus varian baru di Kota Ambon.

“Belum ada kasus varian baru di Ambon. Itu kan harus diperiksa dulu Genomsekuens-nya dan belum ada hasil yang menyatakan bahwa di Ambon sudah ada varian delta,” ungkap Pelupessy, kepada wartawan  di halaman parkiran Balai Kota Ambon, Senin (28/6).

Dugaan adanya virus baru yang mulai menggerogoti Kota Ambon, ini lantaran angka kematian yang terus alami kenaikan, disebabkan oleh dua anak dengan usia 11 tahun, meninggal beberapa waktu lalu.

Namun, sampai dengan saat ini hasil tes leb dari kedua anak tersebut tak juga kunjung keluar.

Baca Juga: Dandim Ajak Warga Sukseskan Program Serbuan Vaksin Massal

“Belum ada hasil penelitian dari Lab BTKL dan Balitbangkes,” ungkap Pelupessy.

Oleh sebab itu Pelupessy enggan berkomentar lebih jauh terkait dengan dugaan masuknya covid-19 varian delta.

Ia mengungkapkan, sampai dengan saat ini kedua anak tersebut masuk dalam data pasien terkonfirmasi covid-19.

“Ya keduanya masuk covid-19 kan. Harus masuk di data covid terkonfirmasi, jadi tidak membedakan anak usia 11 tahun dengan yang lainnya,” cetusnya.

Sedangkan Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler, berpendapat lain, menurutnya, meski hasil tes dari kedua anak tersebut belum juga keluar, namun ada dugaan kota ini sudah mulai terkontaminasi dengan virus varian baru.

“Dengan meninggalnya anak usia 11 tahun beberapa hari yang lalu, diduga kuat virus varian baru atau delta India itu sudah masuk di Kota Ambon,” beber Wawali.

Oleh sebab itu, Wawali minta kepada masyarakat untuk tetap menjelankan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan, menggunakan masker apabila melakukan aktivitas di luar rumah.

“Karena itu tadi dalam rapat dengan pak wali, salah satu ahli vaksinasi mengungkapkan, guna mencegah merebaknya masalah, masyarakat dihimbaukan untuk menggunakan masker dua lapis, agar menghindari bahaya penyebaran virus delta itu sendiri,” himbau Wawali. (S-52)