AMBON, Siwalimanews – Jumlah penderita penyakit tuberkulosis atau TBC terus meningkat. Dinas Kesehatan mencatat sampai dengan tahun 2022, jumlahnya mencapi 1.296 orang.

Sementara wilayah di Kota Ambon tahun 2022, penderita TBC di Negeri Batu Merah capai 264  kasus dan tahun 2023 pebulan Mei sebanyak 66 kasus.

“TBC jadi ancaman yang serius terhadap masyarakat. Angka penderita di Kota ambon terus meningkat dari tahun ke tahun,” terang penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena dalam sambutan ketika pancangan pojok peduli TBC dan stunting mandiri, Rabu (10/5).

Dirinya menjelaskan jumlah kasus TBC pada 2020 sebanyak 316 orang, tahun 2021 sebanyak 961 orang dan tahun 2022 sebanyak 1.296 orang.

Sementera jumlah kematian tahun 2020 sebanyak 32 orang, tahun 2021 sebanyak 23 orang, tahun 2022 sebanyak 23 orang.

Baca Juga: Ditpolairud Patroli Laut Cek Dokumen Kapal Motor

“Kami berharap masyarakat dapat berpartisipasi dalam eleminasi TBC dan perbaiki gizi untuk penurunan shunting,” pintanya.

“Data ini walau mengindikasikan peningkatan kinerja dalam penemuan kasus baru agar segera terobati, namun juga menunjukkan bahwa tingkat penurunan TBC masih tinggi. Karenanya kita harus berupaya bekerja keras dan Kerja cerdas untuk menekan dan kesakitan akibat TBC, agar kota Ambon dapat mencapai target eleminasi TBC di tahun 2030,” terangnya.

Sementara terkait stunting, kota Ambon jadi yang paling rendah angka stuting di Maluku. Namun upaya penurunan angka stunting terus dilakukan.

Bukan saja oleh Pemerintah Provinsi dan pemerintah kota, tetapi juga melibatkan stakeholder.

“Target kita di tahun 2024 nanti berada di 14 persen,” tandasnya.

Oleh sebab itu, pembentukan desa peduli TBC dan stunting di harapkan menjadi solusi dan moti­-vasi untuk meningkatkan menye­lesaikan masalah kesehatan.

“Pemerintah dan penduduk memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah masalah kesehatan dalam hal ini TBC dan Syunting secara mandiri,” ujarnya.

Hadir pada acara itu sekda maluku sadli ie, duta parenting maluku Widya Pratiwi, Penjabat Ketua Tim Pengerak PKK Ambon, Lisa Wattimena dan tamu undangan lain. (Mg-1)