AMBON, Siwalimanews – Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kota Ambon Lisa Wattimena meminta kepada masyarakat memanfaatkan lahan sekitar rumah untuk menyediakan pangan bergizi bagi anak dan ibu hamil.

Asupan gizi tidak hanya terpajang di etalase pertokoan, tapi makanan sehat ada di sekitar rumah guna membantu pemerintah menurunkan angka stunting.

“Kita yang memiliki kebun bisa dimanfaatkan itu sebagai lumbung pangan keluarga sekaligus menge­lola bahan pangan lokal guna mem­bantu pemerintah mencegah stunting,” kata Wattimena ketika mem­buka sosialisasi program dashat yang berlangsung di Gedung Kato­lik Center, Rabu (15/11),

Dirinya mengaku langkah ini perlu dilakukan oleh masyarakat, peme­rintah dan Tim Penggerak PKK bersama-sama menurunkan angka stunting di Kota Ambon.

Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukan prevalensi stunting di Kota Ambon tahun 2022 be­rada di angka 21,1 persen dan ditar­getkan turun menjadi 14 persen di tahun 2024 nanti.

Baca Juga: Pemprov Maluku Siap Teken NPHD Pilkada

Olehnya itu melalui program ini, masyarakat terbantu guna menye­dia­kan makanan sehat dan contoh pengelolaan pangan bergizi bagi keluarga.

“Program ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bahwa dapur sehat itu penting untuk meng­atasi masalah stunting,” terang wattimena.

Menurutnya ketersediaan pangan lokal sangat dibutuhkan sehingga dari sisi ekonomi tidak memberatkan keluarga dalam rangka penyiapan asupan makanan sehat bagi anak.

“Kami harap program kegiatan ini dapat menjadi pengetahuan pen­ting,” ujarnya.

Di sela-sela kegiatan itu juga, pemkot ambon bersama dengan Tim Penggerak PKK menyalurkan ban­tuan kepada masyarakat khususnya ibu hamil, menyusui dan bayi/balita.

Bantuan yang diberikan berupa beras, susu bayi, Kacang Hijau dan susu bagi ibu hamil.

“Kita berikan ini kepada kepada anak stunting, ibu hamil dan me­nyusui,” tandasnya. (Mg-3)