AMBON, Siwalimanews – Dalam rangka menyambut HUT Kota Ambon ke-448, maka Pemerintah Kota bersama Tim Penggerak PKK Kota Ambon menggelar Festival Olahan Pangan Lokal yang dipusatkan di Pattimura Park, Selasa (5/9).

Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena saat membuka kegiatan itu mengatakan, festival ini merupakan salah satu cara pengenalan ke masyarakat tentang pangan lokal non beras yang mempunyai nilai gizi dan cita rasa, namun juga kreativitas pengolahan dan penyajiannya dengan nilai komersial yang tinggi.

Untuk itu diharapkan, kegiatan ini akan menjadi motor penggerak bagi pelaku UMKM di Kota Ambon, agar lebih kreatif dan bisa bersaing kompetitif dengan produk olahan lainnya. Dengan demikian, upaya pemerintah dalam penanganan stunting sebagai wujud menciptakan generasi emas tahun 2045 dan peningkatan ekonomi masyarakat, dapat tercapai.

“Potensi besar pangan lokal berupa karbohidrat yang ada disekitar masyarakat, seperti sagu, patatas, kasbi, kumbili, sukun, pisang dan lainnya, ini tentu njadi tantangan untuk pelaku UMKM bisa lakukan dipersipikasi olahan makanan yang berbahan dasar pangan lokal dengan tetap mempertahankan gizi yang seimbang,” ujar walikota.

Artinya kata walikota, kualitas SDM ditentukan oleh gizi yang baik, dimana itu dilihat dari asupan pangan yang dikonsumsi. Untuk itu, peran serta masyarakat guna mendukung peran pemerintah dalam memerangi stunting, sangat diperlukan. Caranya dengan kreatifitas dalam mengolah pangan lokal.

Baca Juga: Sekda: Pemprov Tetap Alokasikan Anggaran Pilkada

“Konsumsi pangan yang berkualitas  dapat diwujudkan apabila makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung gizi lengkap dengan jumlah yang berimbang. Itu artinya, pengolahan pangan lokal juga tetap memperhatikan cita rasa, daya cernah, daya terima dan daya beli masyakarat,” tutur walikota.

Walikota berharap, hasil dari festival ini dapat diaplikasikan secara permanen dan massal pada seluruh warga Kota Ambon, terutama ibu-ibu rumah tangga, dalam mengatur menu keluarga dengan mengubah pola konsumsi pangan yang tersedia di sekitar tanpa mengabaikan nilai gizi.

Upaya ini sejalan dengan upaya pemerintah kota untuk melakukan penanganan inflasi, dengan tidak bergantung pada  konsumsi beras saja.

“Apalagi saat ini harga beras sedang naik. Karena itu, upaya-upaya seperti ini masih terus digalakan supaya ketergantungan kita kepada beras semakin menurun,” pinta walikota.

Sebelumnya, Ketua Panitia pelaksana kegiatan Wilma Parera dalam laporannya menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan oleh TP PKK Kota Ambon menyongsong HUT Kota Ambon ke-448 yang jatuh pada 7 September nanti, dengan tema yang diusung Menu Sehat Cegah Stunting.

Melalui kegiatan olahan pangan ini, diharapkan dapat menciptakan menu-menu yang bergizi dan sehat untuk penanganan stunting di Kota Ambon.

Kegiatan ini juga terlaksana berkat kerjasama dengan OJK dan Tim Percepatan Akses  Keungan  Daerah Kota Ambon dan Lembaga Jasa Keuangan, yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan melalui penciptaan menu yang berkualitas dengan memanfaatkan pangan lokal untuk pencegahan stunting, serta mendorong terbentuknya UMKM melalui penciptaan produk yang bernilai ekonomis untuk tingkatkan kesejahteraan keluarga.

“Dalam kegiatan ini, ada lomba olahan pangan lokal, menu yang disajikan adalah menu makan siang dan kudapan untuk orang hamil dan balita. Peserta kegiatan ini terdiri dari TP PKK desa/negeri dan kelurahan yang merupakan pelaku usaha  juga peserta dari umum, dengan jumlah peserta sebanyak 38 grup,” rincinya. (S-25)