AMBON, Siwalimanews – Penjabat Walikota Ambon, Bo­dewin Wattimena mengungkapkan, sebanyak 300 bangunan rumah yang terindentifikasi terbakar di Lorong Tahu, Mardika, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau.

“Untuk rumah, ada diangka 300 lebih, tapi nanti kita rilis secara resmi, kita terus lakukan penda­taan, tapi yang pasti untuk data saat ini, terus kita kumpulkan dan akan kita laporkan secara berjenjang. Semen­tara untuk yang lainnya, belum kita sampaikan ke tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi, karena kita masih ada dalam 12 hari penanganan darurat bagi para korban kebakaran,” jelas Wattimena kepada wartawan di Balai Kota Ambon, kemarin.

Diketahui, berdasarkan data Dinas Sosial Kota Ambon terdata seba­nyak 304 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 891 terdampak kebakaran

Wattimena mengatakan, Peme­rintah Kota belum dapat bergerak banyak untuk lokasi kebakaran, lantaran pihak kepolisian hingga kini masih melakukan identifikasi terha­dap penyebab kebakaran.

“Kita belum bisa melakukan tindakan apapun selama masih terpasang polisi line dilokasi. Kita berikan kesempatan kepada kepolisian untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya kebakaran,” tuturnya.

Baca Juga: Kasdam Pattimura Hadiri Upacara Pembukaan Diklat

Wattimena menambahkan, pihaknya telah menyediakan MCK dan lainnya, sesuai kebutuhan pengungsi. Prinsipnya, apa yang dilakukan Pemerintah Kota saat ini, itu sudah sesuai standar penanganan darurat.

“Selain itu, soal air bersih telah diminta agar profil yang sebanyak-banyaknya, kemudian mobil air milik Pemerintah Kota Ambon dan yang lainnya untuk para pengungsi,” katanya.

Berikan Bantuan

Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Maluku bersama Dharma Wanita dan Komunitas Raudhoh Kota Ambon, turut berkontribusi bagi korban kebakaran Lorong Tahu, Kawasan Mardika, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Bantuan diserahkan Rabu (14/12) oleh Kepala Bidang Fasilitas Bea Cukai, Marilyn Rhonda Y Loupatty, kepada Lurah Rijali, Marlina Haupea, Raudhoh Kota Ambon.

Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat, Saktiawan kepada wartawan dilokasi pengungsian Lorong Tahu mengatakan, bantuan yang diberikan berupa kebutuhan primer, berupa susu bayi, makanan bayi, roti, perlengkapan sholat, alat rumah tangga, termos, alat makan, alat mandi, popok, beras, galon, dan sembilan bahan pokok (Sembako) lainnya.

“Semua kebutuhan tersebut dibelanjakan sesuai jumlah korban yang tinggal di tenda pengungsian. Dengan total berkisar Rp20 jutaan,”ujarnya.

Bantuan tersebut tambahnya, berasal dari Kanwil Bea Cukai Maluku bersama Dharmawanita Bea Cukai dan Komunitas. Terkait dengan itu, pihaknya berharap dapat bermanfaat bagi para pengungsi.

“Terkait bantuan, sudah kami serahkan dan kita nerharap dapat bermanfaat,”tuturnya. (S-25)