Tren Meningkat Walikota Mau PSBB Lagi
Sehari 20 Warga Ambon Positif Covid-19
AMBON, Siwalimanews – Tren Covid-19 tiap hari terus meningkat, PSBB Transisi ternyata tidak mampu menekan laju kasus di Kota Ambon. Alih-alih menekan laju kasus, justru Ambon kembali terperosok ke zona merah.
Bahkan PSBB Transisi II akan berakhir pada 16 Agustus mendatang tetapi kasus terus menanjak. Walikota Ambon, Richard Louhenapessy yang ditemui di Balai Kota Ambon Rabu (12/8) mengungkapkan PSBB dapat diperpanjang apabila jumlah pasien terkonfirmasi di Kota Ambon terus meningkat.
“PSBB itu bisa saja diperpanjang. Jadi kalau kita lihat dia punya tren ini naik tidak bisa dikendalikan, bisa kita kembali lagi ke PSBB,” ujarnya.
Walikota menambahkan, untuk saat ini Kota Ambon masih ada dalam PSBB Transisi tahap II sehingga akan dicek terus data trennya, apabila terus meningkat maka ada kemungkinan kembali ke PSBB.
Ketua Harian Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang dalam rilis yang diterima Siwalima Rabu (12/8) menjelaskan, data Rabu (12/8), penambahan orang yang terpapar Covid-19 sebanyak 20 kasus, dimana semua berasal dari Ambon. “Hari ini (kemarin-red), terjadi penambahan orang yang terpapar Covid-19 sebanyak 20 kasus di Maluku dan semuanya dari Kota Ambon,” kata Kasrul.
Baca Juga: Pedagang Pasar Mardika Ngamuk Tolak RelokasiKasrul menjelaskan, penambahan kasus dari Kota Ambon yakni perempuan inisial OMB (47), perempuan inisial NN (40), laki-laki inisial DER (6), laki-laki inisial ABM (19), laki-laki inisial JMR (18), laki-laki inisial LOA (20), laki-laki inisial AYR (20), laki-laki inisial JB (21), laki-laki inisial JPM (20), dan laki-laki inisial JCM (20).
Selanjutnya laki-laki inisial RHR (19), perempuan inisail FW (40), perempuan inisial BT (28), laki-laki inisial AHD (48), laki-laki inisial SB (61), laki-laki inisial YE (74), laki-laki inisial MAE (13), perempuan inisial DL (54), perempuan inisial FP (58), dan perempuan inisial LD (22).
“Dengan penambahan 20 kasus, jumlah yang terkonfirmasi di Kota Ambon 985 kasus, 617 sembuh dan 19 meninggal dunia,” beber Kasrul.
Meskipun tambah 20 kasus baru, tapi sebanyak 29 pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19 yakni dari Kota Ambon sebanyalk 26 pasien dan dari kabupaten Maluku Tengah 3 pasien.
Pasien yang sembuh dari Kota Ambon masing-masing pasien nomor 1015 perempuan inisial IH, 1017 perempuan inisial NLN, 1018 perempuan inisial RT, 1020 perempuan inisial LZ, 1022 perempuan inisial ZFL, 1023 perempuan inisial DRH, 1024 perempuan inisial ME, 1025 perempuan inisial DK, 1062 perempuan inisial SR dan nomor 1073 perempuan inisial CL.
Selanjutnya nomor 1075 perempuan inisial EI, 1076 laki-laki inisial FO, 1077 perempuan inisial VFM, 1078 laki-laki inisial AL, 1079 perempuan inisial YS, 1080 perempuan inisial DG, 1081 laki-laki inisial SD, 1082 perempuan inisial FSB dan nomor 1083 perempuan inisial DT.
Kemudian nomor 1084 perempuan inisial FU, 1085 laki-laki inisial ML, 1086 laki-laki inisial WH, 1087 perempuan inisial EAB, 1088 perempuan inisial JS, 1089 laki-laki inisial NDB dan nomor 1090 laki-laki inisial DDN.
Sedangkan 3 pasien yang sembuh dari Kabupaten Maluku Tengah yakni pasien nomor 290 laki-laki inisial AS, 293 perempuan inisial ES dan nomor 390 laki-laki inisial R.
“Dengan penambahan 20 kasus baru dan 29 pasien sembuh, jumlah kasus terkonfirmasi di Maluku sebanyak 1.367 kasus, 885 pasien sembuh dan 25 meninggal dunia,” ujar Kasrul.
ODP dan PDP Tetap
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Maluku tetap tidak mengalami perubahan.
Sampai dengan Rabu 12 Agustus, jumlah ODP sebanyak 395 orang masing-masing Kota Ambon 384 orang dan Kabupaten Maluku Tengah 11 orang. Sedangkan jumlah PDP 81 orang terdiri dari Kota Ambon sebanyak 78 orang dan Kabupaten Malteng 3 orang.
Pemkot Siapkan Perwali
Walikota mengaku, pihaknya sementara mempersiapkan Peraturan Walikota (Perwali) yang akan mengatur Inpres Nomor 6 tentang peningkatan displin dan penegakkan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19.
“Langsung kita buat peraturan pelaksanaannya dalam bentuk Perwali lalu kita mulai tindak lanjuti. Jadi nanti berikut lagi kalau orang yang seng pake masker langsung kena sanksi,” tandasnya
Menurutnya Pemkot saat ini sementara sosialisasi guna untuk mengedukasi masyarakat sebagai langakah strategi untuk memperketat pengawasan karena Kota Ambon saat ini sudah kembali ke zona merah.
“Jadi tadi saya sudah bilang kita sosialisasi. Tujuan dari langkah sosialisasi tersebut untuk memperbanyak pengetahuan kepada masyarakat guna mencegah semakin buruk keadaan yang sementara ini sedang terjadi di Kota Ambon,” pungkas Walikota. (Mg-6/Cr-2)
Tinggalkan Balasan