BULA, Siwalimanews – Tiga Fraksi di DPRD SBT mengkritisi kinerja tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di kabupaten itu.

Fraksi Partai Gerindra, Fraksi PKS, dan Fraksi Nasional Kebangkitan Rakyat Ita Wotu Nusa (NKRI) mengkritisi sikap gustu, lantaran selama ini tidak terlalu transpran ke publik terkait penyampaian data serta langkah apa saja yang diambil dalam menangani wabah Covid-19 di kabupaten ini.

Ketau Fraksi Gerindra Contansius Kolatfeka mengatakan, transparans terkait penyampaian data kepada publik itu harus, namun selama ini jarang dilakukan, selain itu kinerjanya juga tak maksimal dalam melakukan pelayanan ke masyarakat.

Padahal, semangat anggaran yang digenjot oleh DPRD mencapai Rp 18 milyar lebih, yang bertujuan untuk dimanfaatkan dengan baik, demi percepatan penanganan Covid -19 di kabupaten ini.

“Kami dengan semangat menggenjot anggaran milayarn rupiah demi pelayanan kemasyarakatan untuk penanganan Covid-19 dengan Baik, namun justru ssangat mengecewakan sebab kinerja gustu tidak sejalan dengan anggaran yang telah digenjot,” tandas Kolatfeka.

Baca Juga: Maluku Kembali Tambah 18 Kasus Positif Baru

Selain itu Kolatfeka juga minta gustu untuk membentuk posko penanganan Covid-19 di Pelabuhan Wakate, Teor, Gorom dan Pelabuhan Bula.

Ketua Fraksi PKS Husein Rumadan menegaskan, Gugus Tugas SBT harus diambil penuh oleh bupati, hal ini penting agar peran gustu tersentuh lansung dengan masyarakat yang terdampak Covid-19 baik di kecamatan maupun tingkat dusun.

“Bupati SBT harus ambil alih penuh Tim Gugus Tugas, hal ini penting untuk pelayanan ke masyarakat dalam menanggani masalah ini,” ujar Rumadan saat ditemui Siwalimanews di kediamannya.

Dikatakan, peran Gugus Tugas SBT saat ini kurang perlu ditingkatkan, baik itu soal transparans terkait data mengenai perkembangan Covid-19 maupun hal lainya. Jika tidak, maka akan mempengaruhi penilaian publik terhadap kinerja gustu.

“Mestinya gustu harus transparans soal data perkembangan Covid-19, jangan ditutupi karena dikhatwairkan jangan sampai terjadi seperti di kabupaten lain yang dengan secara tiba-tiba terjadi peningkatan pasien Covid-19,” tuturnya.

Menurutnya, Jika informasi mengenai perkembangan Covid-19 tertutup kepada publik, maka dikhawatirkan menjadi keresahan masyarakat dalam menanggapi perkembangan wabah ini.

“Jangan kita tutupi data perkembangan Covid-19, karena dikhawatirkan akan menjadi keresahan di masyarakat,” cetusnya.

Ditambahkan, tujuan DPRD dan Pemda SBT menggenjot anggaran sampai mencapai Rp 2 miliar itu, agar peran gustu dapat maksimal.

Tujuan gustu menyampaikan perkembangan 4 pasien covid-19 yang saat ini menjalani perawatan medis ke publik agar masyarakat dapat mengetahui secara pasti sejauh mana kondisi pasien tersebut agar tidak menjadi kekhawatiran mereka.

“Saya juga berharap agar gustu lakukan pengamanan ketat disetiap pintu masuk di kabupaten SBT, karena dikahawatirkan adanya warga diluar kabupaten yang melakukan perjalanan dan kemudian pernah kontak fisik dengan pasien Covid-19 dan masuk di kabupaten ini tanpa diketahui oleh Pemda maupun gustu sendiri,” harapnya.

Ketua Farksi NKRI Munawir Kubal juga berharap gustu dapat bekerja dengan optimal dalam melakukan pelayanan ke masyarakat ditengah-tengah pandemi Covid-19.

“Saya harap kepada gustu untuk bekerja dengan maksimal dan terbuka dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pintanya.

Mengenai perkembangan Covid-19 Kubal minta, Gustu SBT harus memiliki data dan membentuk media Center untuk mengadvokasi perkembangan Covid-19 di kabupaten ini.

Mengenai pasien Covid-19, Kubal mendesak gustu untuk segera melakukan tracking terhadap keluarga pasien maupun warga yang sudah kontak langsung dengan pasien disetiap wilayah yang pasien tempati.

“Segera untuk lakukan tracking, karena ini sudah jadi keresahan ditengah-tengah masyarakat,” tandasnya.

Ia juga mengingatkan agar, dana Covid-19 diperuntukan dengan baik, jangan sampai ada tujuan untuk memperkaya diri, sebab wabah ini sangat dirasakan oleh masyarakat termasuk juga para pejabat di daerah ini. (S-47)