AMBON, Siwalimanews – Deputi I Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Febry Calvin Tetelepta memastikan stok minyak tanah di Provinsi Maluku tersedia selama 12 hari kedepan.

Febry mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemantauan langsung ke lapangan dan menemukan stok minyak tanah masih terjaga. Dimana stok minyak tanah di Wayame, Kota Ambon per 1 Februari 2022, sebesar 2.500 kiloliter atau setara dengan kebutuhan 12 hari ke depan.

“Artinya bahwa, berdasarkan pantauan kami tidak ada masalah dalam penyediaan minyak tanah di Maluku,” ungkap Febry Calvin Tetelepta di Jakarta, Kamis (3/2).

Dikatakan, untuk memperkuat stok, PT Pertamina (Persero) juga sudah mengirimkan kapal tanker dengan muatan 5.000 kiloliter minyak tanah ke Wayame dan titik-titik lain seperti Kota Tual sebanyak 1.155 kiloliter atau setara stok 34 hari dan Masohi sebanyak 970 kiloliter atau setara stok 17 hari.

Febry mengingatkan agar Pemerintah Daerah (Pemda) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Maluku harus proaktif memastikan ketersediaan minyak tanah di agen-agen resmi dan menertibkan pengecer tidak resmi.

Baca Juga: 100 Miliar Dana SMI Menguap, KPK Ayo Telusuri

“Pemerintah daerah beserta jajaran harus terus memantau ke­butuhan, ketersediaan dan distri­busi di agen yang ada, guna me­mastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” bebernya.

Febry menegaskan, jika ditemu­kan upaya penyimpangan seperti penimbunan karena panic buying, atau dalam rangka tujuan lain yang merugikan masyarakat, Pemda harus segera meminta aparat penegak hukum untuk menindak.

Kata Febry, dirinya akan terus memantau guna memastikan kebutuhan masyarakat terhadap minyak tanah terpenuhi dengan layak karena Presiden Joko Wido­do sangat memberikan perhatian besar terhadap masalah kelang­kaan barang. “Kami minta pemerintah daerah dan Pertamina terus berkoordinasi sehingga kebutuhan masyarakat terhadap minyak tanah dapat terlayani dengan baik,” tegasnya. (S-08)