AMBON, Siwalimanews – Bupati Maluku Tenggara, Taher Hanubun ternyata punya panda­ngan tersendiri tentang olahraga. Saking cintanya pada olahraga, Hanubun berseloroh, dimana-mana orang cari hidup di olahraga.

Katanya, olahraga di Indonesia khusus Maluku tidak akan pernah berkembang, sebab banyak orang cari hidup alias cari makan di olahraga. Tidak sedikit orang yang bergabung di organisasi olahraga karena tujuannya hanya mencari hidup (sesuap nasi).

“Seharusnya kita itu hidupkan olahraga dan bukan cari hidup atau cari makan di olahraga,” ungkapnya kepada Siwalima dalam suatu ke­sempatan belum lama ini di Ambon.

Jauh sebelum dipercayakan rakyat Maluku Tenggara menjadi bupati, Hanubun sejatinya pencinta olah­raga. Hanubun seorang guru olah­raga. Ia melakoni profesi mulia itu sejak merantau ke Jakarta.

“Saya ini bisa dibilang olahraga itu sudah menyatu dengan saya. Basket misalnya, sejak dululah, se­waktu masih di Jakarta saya sudah bergabung dan mengenal pemain-pemain top seperti Ali Budimansyah dan lain-lain,” kata Hanubun sedikit nostalgia.

Baca Juga: KONI SBB Dukung Gubernur Ketua Umum

Pandangannya tentang olahraga di Maluku Tenggara cukup brilian. Sejumlah cabor yang menjadi an­dalan akan dikembangkan. Sebab itu, Pemkab Malra akan berupaya untuk membangun infrastruktur penun­jang.

“Kita  Maluku Tenggara punya ke­inginan kuat untuk mengem­bangkan olahraga berprestasi. Paling tidak cabang-cabang olahraga yang mengharumkan Maluku di level PON,” ungkapnya.

Ketua KONI Maluku Tenggara ini  sadar akan minat generasi muda Maluku Tenggara dalam mengem­bangkan olahraga. Hanya saja ia pesimis dengan orang-orang yang nantinya akan menjadi bagian dalam upaya pengembangan olahraga di Maluku Tenggara.

“Minat generasi muda di Maluku Tenggara dalam mengembangkan olahraga khusus cabang-cabang olahraga berprestasi cukup tinggi. Tapi itu lagi, kembali kepada para pengembang olahraga ini. Seperti tadi saya bilang, orang-oirang yang ada dalam lingkaran yang katanya mau kembangkan olahraga itu justru cari hidup (cari makan) di olahraga. Jadi susah olahraga itu mau maju di Maluku,” tandasnya.

Seperti diketahui, banyak ide brilian dari seorang Taher Hanubun dalam mengembangkan olahraga berprestasi di Maluku Tenggara. Beberapa waktu lalu ia berkeinginan untuk membuka arena balap (sirkuit) di kabupaten yang dipimpinnya itu. Pembangunan sirkuit disebut untuk menunjang geliat olahraga balap di Maluku Tenggara

Seperti  kejuaraan Maluku Tenggara Road Race yang telah dilangsungkan beberapa waktu yang lalu. Ia akui, anak muda merupakan aset bangsa, untuk itu pemerintah daerah harus memberikan dukungan. Selain itu pada 2020 yang lalu Hanubun sempat menggelar turnamen e-Sport Cabang Maluku Tenggara .

Revolusi Industri 4.0 katanya berdampak pada perubahan pola dan gaya hidup masyarakat, terlebih khusus generasi milenial. Termasuk sektor olahraga juga mengalami perubahah dan pergeseran, dimana hampir sebagian besar anak-anak muda lebih cenderung untuk menggunakan gadget atau smartphone untuk mencurahkan segala perhatiannya termasuk olahraga game.

“Nah, seharusnya kita hidupkan olahraga. Kalau kita punya tujuan untuk hidupkan olahraga bagi kemajuan daerah, bangsa dan negara, maka hasilnya kita akan unggul baik lokal maupun internasional. Bukan zamannya lagi untuk cari hidup di olahraga. Kalau seperti ini terus, punah cabang-cabang olahraga berprestasi itu. Karena kenapa, atlet akan lari dan meninggalkan daerahnya dan memilih belah daerah lain yang lebih  menghargai atlet tersebut,” pungkas Hanubun.

Ia berharap, seluruh pemangku kepentingan yang mencintai olahraga berperstasi di Maluku dapat merubah pola pikir untuk mengembangkan olahraga demi kemajuan daerah bangsa dan negara tercinta Indonesia. (S-07)