AMBON, Siwalimanews – Jelang tahun politik 2024 mendatang, gereja harus hadir dalam memperkuat pendidikan politik bagi umat termasuk di Jemaat GPM Imanuel, Karang Panjang Ambon.

Hal ini diungkapkan langsung Sekretaris Majelis Pekerja Klasis Kota Ambon, Max Takaria saat membuka kegiatan persidangan Ke 40 Jemaat GPM Imanuel tahun 2023, Minggu (12/2).

Dikatakan, persidangan-persidangan yang dilakukan termasuk di jemaat GPM Imanuel memiliki posisi strategis dalam mengembangkan amanat pelayanan gereja yang tidak dilihat sebagai pelaksanan tugas organisasi atau kelembagaan semata tetapi sebagai perbuatan gerejawi guna mengevaluasi program pelayanan kedepan.

“Momentum persidangan harus dijadikan sebagai momen untuk melakukan evaluasi terhadap gerak langkah pelayanan artinya ditengah situasi saat ini menjadi tantangan hidup maka sidang jemaat harus memberikan masukan dalam menyusun strategi pembinaan umat,” ujar Takaria.

Persidangan Jemaat kata Takari harus meletakan pondasi bagi pertumbuhan gereja dan masyarakat pada semua aspek kehidupan termasuk yang bersentuhan langsung dengan perkembangan Kota Ambon sebab eksistensi 21 jemaat di Klasis Kota Ambon akan berkaitan langsung dengan dinamika kota.

Baca Juga: Libatkan Orang Tua, SMPN 8 Jalankan Kurikulum Merdeka

Dalam kaitan dengan momentum politik ditahun 2024 yang tahapannya telah berlangsung ditahun 2023 ini maka Gereja harus memberikan penguatan kecerdasan dibidang politik agar umat dapat mengikuti setiap tahapan dengan baik.

“Geraja harus lakukan penguatan kecerdasan politik sebab politik tidak boleh menciderai kehidupan sebab berbeda suatu yang biasa tetapi tidak boleh membawa konflik maka harus membangun kesadaran politik dari warga gereja,” tegas mantan Ketua Umum PB AMGPM ini.

Selain itu, persidangan jemaat harus menghasilkan program dan kegiatan yang mengarah kepada peningkatan usaha kreatif dan mandiri dimana sumber pendapatan gereja bukan saja tergantung pada kolekta sehingga pendamping wajib terus dilakukan.

Takaria juga mengingatkan jemaat GPM Imanuel untuk tetap membangun koordinas dan kolaborasi bersama pemerintah dan semua stakeholder terkait dengan upaya untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

Tak hanya itu, ditengah perkembangan zaman digitalisasi yang masif terjadi saat ini telah menimbulkan perubahan aspek yang berbasis pada digital maka orang tua harus menaruh perhatian dan pendamping terhadap anak agar tidak menjadi korban dari penggunaan media sosial.

Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat GPM Imanuel, J Siwalette mengatakan sidang jemaat yang dilakukan harus mampu menghasilkan program dan kegiatan yang berdampak langsung pada kesejahteraan bersama.

Dalam kaitan dengan Pemilu 2024 mendatang dimana suhu politiknya telah meningkat saat ini maka harus menjadi momentum umat untuk memilih dengan hati.

“Pemilu 2024 harus jadi momentum memilih dengan hati kepada orang yang tidak berorientasi pada kekuasaan tapi pada pengabdian untuk kesejahteraan bersama,” Siwalette.

Menurutnya, Jemaat GPM Imanuel saat ini telah memiliki beberapa warga yang duduk sebagai anggota DPRD baik Provinsi maupun Kota Ambon maka harus dipertahankan bahkan jumlahnya pun ditingkatkan sehingga usaha untuk kesejahteraan bersama dapat dicapai.

Siwalette mengungkapkan sepanjang tahun 2022 Majelis Jemaat telah bekerja keras untuk merealisasikan program dan kegiatan namun program yang baru terealisasi sebesar 54.60 persen sedangkan realisasi anggaran sebesar 89.22 persen.

Capaian tersebut jika dilihat masih rendah dan jauh dari harapan umat karenanya kedepannya harus ada kerja sama yang baik dari seluruh stakeholder sehingga target pelayanan kedepan dapat tercapai dan dirasakan bersama.(S-20)