AMBON, Siwalimanews – Jemaat Gereja Kristen Reformasi Indonesia (GKRIA) Pniel Banda Suli menggelar Musyawarah Jemaat XIV yang berlangsung di Gedung Gereja Pniel Banda di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (12/2).

Musja yang berlangsung dibawah sorotan tema, “Kita semua diutus untuk bekerja karena kita telah menerima pelayanan (II Korintus 4:1) dibuka oleh Ketua I Pengurus Sinode Am GKRIA Penatua JS Leinussa.

Ketua Umum Pengurus Sinode AM GKRIA Pendeta E.A Sut­risno Damping dalam sambu­tan­nya yang dibacakan Ketua I PSA GKRIA Penatua JS Leinussa menjelaskan, musja yang dilaksanakan oleh seluruh jemaat GKRIA di seluruh Indonesia, termasuk Jemaat Pniel Banda Suli, dilaksanakan bukan saja untuk mempertahankan pelayanan yang telah berjalan.

“Musja ini dilakukan bukan pertahankan pelayanan yang telah berjalan, tetapi juga berupaya untuk menyatakan dan akan lebih giat lagi mengerjakannya dalam seluruh aspek pelayanan gereja di Jemaat GKRIA Pniel Banda Suli guna peningkatan,persekutuan, kesaksian, pelayanan dan pengembalaan,” ucap Damping.

Artinya kata Damping, musja ini mempunyai kedudukan yang penting dalam menggumuli kembali pelayanan program kerja tahun 2022 ditingkat jemaat, serta merumuskan program kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat (APBJ) untuk pelayanan gereja di tahun 2023.

Baca Juga: Pekan Depan, DPRD Awasi Seluruh Proyek APBN

“Kita juga hendaknya tetap prioritaskan program kerja yang kita tetapkan di tahun 2022 yang belum atau tidak dapat dilaksanakan dan menjadi program tahun 2023 yang harus dilaksanakan,” ujar damping.

Oleh karena itu Damping minta agar, program-program strategis di dalam jemaat yang akan diwujudkan dalam tahun pelayanan 2023 harus tetap berjalan, sebab sangat diharapkan, setiap tahunnya harus ada progres atau peningkatan dalam pelayanan kepada jemaat.

“Yang pasti diatas semua pelaksanaan program kerja dan APBJ di Musja Jemaat GKRIA Pniel Bnada Suli ini ini sukses, hanya karena Yesus Kristus Tuhan Allah kita yang menjadi dasar bagi pertumbuhan jemaat ini,” ucap Damping.

Sementara itu, Ketua Badan Pelayan Jemaat GKRIA Pniel Bnada Suli Pendeta S.F Melaira mengaku, tema musja tahun ini merupakan hal yang luar biasa, karena meskipun situasi sekarang ini sangat memprihatinkan, namun jemaat Tuhan di Maluku khususnya Jemaat GKRIA Pniel Banda Suli masih diperkenankan menikmati kebaikanNya dan kemurahanNya yang terpancar lewat dedikasi dan pengabdian pada pekerjaan Tuhan yang dipercayakan kepada umatNya sampai saat ini.

“Kami ingin menyampaikan bahwa sebagai Eklesia Via Torum (Gereja yang terus berjalan-red) Jemaat GKRIA Pniel Banda Suli merupakan lembaga ilahi yang ada ditengah-tengah negeri dan jemaat ini. Banyak hal yang sudah kami lakukan dan masih akan terus dilakukan untuk menjawab persoalan-persoalan yang ada dan nyata, baik di lingkungan masyarakat maupun dalam ruang lingkup pelayanan gereja,” ucap Melaira.

Melaira mengaku, sangat disadari bahwa dalam mengimplementasi pelayanan ditengah pergumulan umat, banyak mengalami berbagai banyak tantangan, sehingga sangat mempengaruhi penata layanan pelayanan di jemaat ini, apalagi dengan minimnya SDM di dalam jemaat ini memberi ruang bagi terjadinya distorsi pada penjabaran tupoksi-tupoksi pelayanan yang ada, sehingga beberapa aspek pelayanan yang diharapkan dapat menjadi ikon atau setidaknya menunjang keberlangsungan ekonomi jemaat, namun tidak berjalan.

“Bahkan mengalami degradasi, sehingga dalam mengimplementasikan tugas dan tanggungjawab atau tupoksi masing-masing juga belum maksimal bahkan jauh dari ekspektasi kami,” ungkap Melaira.

Walaupun demikian Melaira mengaku, ada beberapa kemajuan dalam melihat kebutuhan yang mendasar pada jemaat ini antara lain, penyelesaian atap gereja yang sudah dilaksanakan oleh pantia renovasi diakhir tahun pelayanan 2022 lalu dan tentunya masih akan terus bekerja untuk membenahi beberapa kerusakan yang ditimbulkan pasca gempa 2019 silam.

Hal ini merupakan kerja keras panitia dan BPJ serta topangan dari seluruh jemaat sehingga pergumulan jemaat dalam melihat kebutuhan rumah Tuhan ini bisa diselesaikan dengan terjawabnya proposal panitia renovasi oleh Pemprov Maluku yang sudah dimanfaatkan.

“Memang harus diakui masih banyak kekurangan yang kami miliki, tapi kami akan terus berdoa dan bekerja sampai semua dapat terealisasi,” tutur Melaira.

Sebelumnya Ketua Penitia pelaksana Musja XIV Jemaat Pniel Bnada Suli Yansen Luturmas dalam laporannya mengatakan, dasar pelaksanaan musja ini dilaksanakan berdasarkan Tata Dasar GKRIA bab VI tentang Keorganisasian, psl 8 menganai rapat rapat poin 2, serta Tata Rumah Tangga GKRIA bab III tentang Struktur dan Badan Kelengkapan GKRIA psl 16,17 point 2 serta Keptusan Musja GKRIA Jemaat Pniel Banda Suli XIII tahun 2022 tentang Rekomendasi Penanggungjawab Pelaksanaan Musja.

Sedangkan tujuan pelaksanaan musja ini sendiri yakni, untuk mengevaluasi sejauh mana hasil dari program-program pelayanan yang menjadi keputusan Musja XIII tahun 2022 yang dilaksanakan pada semua jenjang pelayanan didalam jemaat, serta menggumuli dan bersama-sama menyusun program-program sesuai dengan bidang pada struktur pelayanan jemaat, sebagai pedoman dalam program kerja tahun 2023.

“ Untuk peserta musja ini diikuti oleh warga jemaat yang merupakan perwakilan dari sektor pelayanan dan seluruh kategorial pelayanan dalam jemaat yang telah memenuhi kriteria untuk mengikuti musja sesuai Tata Dasar geraja bab III pasal XVI. Musja ini berlangsung di Gedung Gereja Pniel Jemaat GKRIA Banda Suli,” urai Luturmas. (S-06)