NAMLEA, Siwalimanews –Tahanan di Rutan Polres Pulau Buru, khususnya yang beragama Muslim, diwajibkan melaksanakan sholat berjamaah dan belajar mengaji hingga khatam Alquran 30 juz.

Kapolres Pulau Buru, AKBP Egia Febri Kusumawiatmaja menjelaskan, para tahanan ini wajib sholat berjamaah kemudian dilanjutkan dengan belajar mengaji hingga khatam, merupakan bagian dari program polres dalam membina tahanan.

“Ini bagian dari program pembinaan warga tahanan. Tujuannya kita ingin tahanan punya kesiapan mental sebelum dia bergeser dari tahanan polres ke lapas,” ungkap Kapolres, kepada Siwalimanews di ruang kerjannya, Rabu (9/6).

Warga binaan di Rutan Polres Pulau Buru ini kata Kapolres, perlu disiapkan mental dan rohaninya, sehingga ketika masuk lapas mereka dalam kondisi yang kuat.

“Beberapa bulan ini kita intens melakukan kegiatan pembinaan keagamaan, baik itu Islam maupun Kristen. Bagi yang Islam, kita lakukan kegiatan mengaji,” ujar Kapolres.

Baca Juga: Pemda Maluku Belum Optimal Jawab Target Ekonomi RPJMD

Dalam rangka membina para tahanan tersebut, Kapolres menugaskan salah satu anggotanya yakni Bripka Soamole untuk mengajar para tahanan mengaji.

“Jadi setiap melaksanakan sholat berjamaah wajib, mereka kemudian kita ajarin mengaji. Ada salah satu anggota kami, Bripka Soamole yang kami tugaskan untuk mengajar tahanan mengaji,” ucap Kapolres.

Bripka Soamole yang diserahi tanggungjawab itu, mengajar para tahanan mengaji yang benar. Jadi bukan sekadar mengaji.

Hasilnya, warga binaan yang semula tidak bisa mengaji, jadi bisa mengaji. Kemudian yang mengajinya asal-asalan, sekarang tajwidnya bagus.

“Dan yang paling membahagiakan kita, ini sudah edisi kedelapan khatam Alquran di Rutan Polres. Khatam kedelapn dilakukan akhir Mei lalu terhadap 15 warga binaan,” tandas Kapolres.

semua kegiatan pembinaan itu dilakukan di ruang tahanan. Ruang tahanan tidak lagi seperti yang dibayangkan banyak orang, kumuh dan sebagainya.Namun ruang tahanan polres telah ditata sedemikian rupa, sehingga nyaman.

“Ada ruang khusus yang disiapkan untuk ibadah. Kita jadikan musholah sehingga mereka dapat siraman rohani selain mengaji, sholat berjamaah wajib, kita juga datangkan ustad-ustad beri ceramah agar mereka mendapat kekuatan iman, kekuatan batin guna menghadapi kondisi selama dalam tahanan,” tutur Kapolres.

Rutinitas sholat dan ngaji terhadap warga binaan itu dibuat seperti mereka  sedang berada di rumah dan setiap kali khatam Alquran dilakukan di lorong depan ruang tahanan.

Warga binaan duduk berbaris dua saling berhadapan, dan masing-masing menyelesaikan bacaan Al Quran dengan khusyuk.

“Sementara untuk tahanan yang beragama Kristen juga dilakukan kegiatan kerohanian yang digelar setiap hari minggu,” pungkasnya. (S-31)