JAKARTA, Siwalimanews – Indonesia kembali dihadapi kekhawatiran munculnya virus Omicron yang berasal dari Afrika Selatan. Ini disebut-sebut sebagai varian baru dari Covid-19 yang telah bermutasi.

Hal yang kemudian menjadi ketakutan banyak orang, bahwa Omicron diklaim lebih berbahaya, bahkan 500 persen lebih cepat penularannya ketimbang Covid-19.

Terkait hal ini mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari angkat suara soal virus Omicron. Lantas, apa kata beliau?

Sebelumnya diketahui Indonesia baru saja tenang lantaran angka kasus Covid-19 menurun drastis. Jika pada Juli dan Agustus lalu bisa mencapai 100 ribu kasus, kini tiba-tiba menjadi di bawah 1.000 kasus.

Bahkan di Jakarta sendiri kasusnya kini hanya puluhan saja. Akan tetapi publik di RI tak lama dibuat tenang, usai dunia kembali dibuat panik lantaran adanya varian baru Omicron.

Baca Juga: Serbuan Vaksin Polres SBB Disambutan Antusias

Menurut Siti Fadilah Supari, Omicron adalah salah satu varian produk dari suatu mutasi Covid.

“Omicron itu karena mutasi dari sedikit protein, tetapi strainnya tetap yang lama. Yang berubah sifatnya adalah yang ada di ujung dari protein itu,” ungkap Siti Fadila seperti yang dikutip dari saluran Youtube Realita TV, Kamis (2/12).

Virus Omicron Terlalu Didramatisir

Dalam penuturannya, Siti Fadilah mengatakan, bahwa cerita soal virus Omicron hanya sekadar didramatisasi saja. Padahal tidak berbahaya.

“Mereka sebut Omicron dramatis sekali, mati lu. No, itu cuma mutasi kecil saja, strainnya masih tetap yang lama,” katanya.

Sati Fadila menjelaskan, di dalam pandemi, strain tiap negara dianggap berbeda-beda. Seperti pada kasus flu burung beberapa waktu lalu, strain Indonesia tentu berbeda dengan strain Thailand, dan Vietnam.

Jadi ketika dibuat vaksin pun, orang Indonesia bisa jadi tak akan mempan dengan vaksin yang dibuat dengan strain Vietnam atau Thailand. Sementara untuk Covid, kini semua seolah dikaburkan oleh pihak-pihak tertentu. Semua negara dibuat sama saja.

“Makanya saya enggak ngerti, pandemi ini penuh dengan misteri. Nama virusnya saja tak seperti biasanya ketika kita menyebut virus. Padahal ada aturannya. Misal ini Covid dari Wuhan. Ya sudah, seluruh dunia menelan itu apa mau dikata,” tandas Siti Fadila.

Lebih Menular Belum Pasti

Siti Fadila kemudian menyinggung soal tingkat kemenularan dari virus Omicron yang diklaim 500 persen lebih cepat. Padahal, ada hal yang penting untuk digaris bawahi sesuai dengan hukum alam sejak lama.

Menurutnya, kalau cepat menular 500 persen lebih tinggi dari Covid awal, maka tingkat keganasannya pasti ringan.

“Sifat virus memang begitu, kalau cepat menular seperti flu keganasannya rendah. Tetapi kalau semakin ganas, dia semakin sulit untuk menular,” tuturnya.

Untuk itu Siti Fadila mengingatkan, jika ada yang terkena virus Omicron jangan takut, Inysa Allah tak akan berbahaya. Pemerintah juga diharapkan jangan sampai menaikan level PPKM, karena dampaknya besar bagi ekonomi Indonesia yang kini mulai berjalan dengan baik. (S-45)