AMBON, Siwalimanews – Tim Singa Atlas kembali siap bikin sejarah baru di piala dunia 2022 di Qatar, setelah mereka mencatatkan sejarah sebagai wakil dari benua Afrika pertama yang lolos sampai ke babak semifinal piala dunia.

Kemenangan 1-0 atas Portugal di babak 8 besar memastikan lang­kah anak-anak asuhan  Walid Reg­ra­gui ke babak 4 besar piala dunia edisi kali ini, sekali­gus mewakili ke­berhasilan benua Afrika untuk per­tama kalinya mampu menem­patkan wakilnya ke babak semifinal.

Padahal sebelumnya, pa­ra kon­testan dari benua Afrika, tak ada yang mampu melakukannya, seja­rah men­­catat selama keikutser­taan tim-tim dari benua Afrika di piala dunia, prestasi terbe­sar mereka hanyalah men­capai babak 8 besar dan Kamerun menjadi negara per­tama yang mampu me­napaki 8 besar pada gelaran Piala Dunia 1990 di Italia. Namun lang­kah Kamerun terhenti setelah kalah tipis 2-3 dari Inggris.

Selanjutnya Senegal pada edisi piala dunia 2002 di korsel dan Jepang, dimana Senegal yang men­jadi tim kejutan saat itu, mencapai babak 8 besar setelah mengandaskan Swedia 2-1 di babak 16 besar dengan keunggu­lan gol sudden death. Namun Senegal juga harus pulang setelah kalah dari Turki dengan skor 0-1, juga melalui gol sudden death.

Tim Afrika terakhir yang men­catatkan diri masuk 8 besar adalah Ghana pada perhelatan edisi 2010 di Afrika Selatan, dimana Kevin Prince Boateng cs, sukses me­mulangkan Amerika Serikat di babak 16 besar, namun harus kalah melalui adu penalti dari Uruguay. Setelah keberhasilan Ghana, tak ada lagi wakil Afrika yang mampu menembus babak 8 besar, hingga muncul tim kejutan Maroko yang melampaui catatan tersebut, dan menjadi wakil Afrika pertama di babak semi final piala dunia 2022 di Qatar.

Pada laga semifinal Prancis bersua Maroko di Stadion Al Bayt Qatar, Kamis (15/12) pukul 04.00 WIT ini dipastikan sengit dan ke­mungkinan akan melahirkan kejutan.

Pada laga kedua tim ini, Les Blues julukan Perancis tentu diatas kertas lebih diunggulkan dari pada Maroko, sebab Mbape cs meru­pakan juara bertahan disamping mempunyai komposisi pemain lebih mentereng dibandingkan Singa Atlas.

Namun, keberhasilan Hakim Syech cs menembus semi final di edisi kali ini telah membuktikan mereka layak diperhitungkan. Pasalnya tim ini mempunyai disiplin yang tinggi, baik disaat menyerang maupun bertahan dan itu sudah ditunjukan saat mereka menumbangkan Spanyol dan Portugal, sehingga diprediksi mereka dapat menyulitkan Prancis.

Selain itu, Maroko sendiri juga bertekad untuk melangkah lebih jauh. Walaupun saat ini mereka adalah negara Afrika pertama yang bisa menembus semi final piala dunia, namun mereka juga ingin menjadi negara Afrika pertama yang berhasil lolos ke final piala dunia.

Sementara bagi juara dunia 2 kali Prancis, mereka berhasil lolos ke semifinal usai menyingkirkan Inggris dengan skor 2-1 pada babak 8 besar. Ini akan menjadi semi final ketujuh bagi Les Blues sepanjang gelaran piala dunia.

Bahkan Didier Deschamps mem­punyai ambisi untuk meme­cahkan rekor dengan menjadi juara dunia secara beruntun, setelah pada edisi 2018 kemarin di Rusia, Les Blues keluar sebagai champione.

Namun, melihat apa yang ditun­jukan Hakim Syech cs pada edisi piala dunia kali ini, Prancis memang harus waspada, apalagi sejak dimulainya event empat tahunan ini, gawang Maroko belum kebobolan.

Untuk itu diprediksikan Didier Deschamps akan meminta anak asuhannya untuk tak boleh me­nganggap remeh Maroko, sebab bagi Deschamps, Maroko layak berada di partai semi final, untuk itu Les Blues diyakini akan ber­main hati-hati.

Walaupun secara rekor perte­muan Les Blues dan Singa Atlas, Prancis lebih unggul dengan meraih 3 kemenangan dan 1 hasil imbang serta 1 kekalahan. Satu-satunya kekalahan Prancis terjadi dalam situasi adu penalti.

Sementara pertemuan terakhir Prancis dan Maroko terjadi dalam laga uji coba tahun 2007 dengan skor 2-2.

Pada laga kali ini, Prancis di­pastikan akan menurunkan skuad terbaiknya di laga ini, termasuk Kylian Mbappe dan Olivier Giroud, dimana Mbappe saat ini semen­tara memimpin perolehan top skor dengan 5 golnya.

Sementara Maroko akan ber­main tanpa Walid Cheddira karena mendapatkan kartu merah saat berhadapan dengan portugal.

Walaupun tanpa Walid Cheddira, Pelatih Singa Atlas Walid Regragui dipastikan akan memakai formasi 4-3-3 dengan menurunkan para pemain Yassine Bounou, Achraf Hakimi, Jawad El Yamiq, Romain Saiss, Yahya Attiat-Allah, Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Selim Amallah, Sofiane Boufal, Hakim Ziyech dan Youssef En-Nesyri.

Sementara Prancis, Didier Deschamps diprediksi akan tetap dengan formasi 4-2-3-1 dengan menurunkan skuad intinya yakni, Hugo Lloris, Jules Kounde, Rap­hael Varane, Dayot Upamecano, Theo Hernandez, Aurelien Tchoua­meni, Adrien Rabiot, Antoine Griezmann, Ousmane Dembele, Kylian Mbappe dan Olivier Giroud.

Melihat performas kedua tim ini yang semakin baik dari pertandingan ke pertandingan, maka laga Les Blues dan Singa Atlas ini, patut disaksikan, untuk melihat apakah Singat Atlas kembali mengukir sejarah sebagai negara Afrika pertama yang lolos ke partai final, ataukah langkah Les Blues kembali mulus untuk meraih ambisi mereka agar tetap memperta­hankan mahkota juara. (S-06)