DOBO, Siwalimanews – Sebanyak enam mahasiswa asal Dusun Jerukin Desa Maekor, Kecamatan Aru Selatan Utara yang kuliah di beberapa Universitas di Kota Solo, Jawah Tengah, saat kembali pulang ke kampung halamannya ternyata di tolak oleh warga.

Keenam mahasiswa ini yang diberi status orang dengan resiko (ODR) oleh gugus tugas Aru ini tiba di Dobo dengan menumpangi pesawat Wings Air pada Jumat (24/4), namun saat mereka pulang ke keluarga di Kolambom, mereka ditolak oleh Ketua RT dan warga.

“Penolakan tersebut kami maklumi, karena ditolak empat teman kami langsung menuju Polsek kota, dan kami berdua menuju bandara untuk berkoordinasi dengan gugus tugas,” ungkap salah satu mahasiswa kepada Siwalimanews yang enggan namanya dipublikasikan.

Keenam ODR ini akhirnya diambil alih oleh gugus tugas Aru dan menempatkan mereka di Penginapan Suasana Baru sebagai tempat karantina sementara sambil menunggu penempatan tempat atau lokasi karantina oleh gugus tugas.

“Kita tempatkan keenam adik kita yang dalam status ODR ini di Penginapan Suasana Baru untuk sementara menunggu penempatan tempat karantina,” ungkap juru bicara gugus tugas, Fredrik Hendrik kepada wartawan di Bandara Rar Gwamar Dobo, Jumat (24/4).

Baca Juga: Polres SBB Bagikan 200 Paket Sembako

Menurtnya, awalnya tim gugus sudah tinjau SDN 6 Dobo untuk dijadikan sebagai tempat karantina, namun ditolak warga, begitu pun ketika penetapan SMPN  1 Dobo, kita sudah siapkan, namun akhirnya di tolak juga oleh warga juga.

“Dengan demikian, kita tempatkan enam ODR ini di penginapan untuk sementara sambil menunggu lokasi baru nanti,” tuturnya.

Dikatakan, penolakan dari warga ini dapat dimaklumi sebab mereka belum memahami secara baik status ODR, sehingga ini menjadi kendala bagi gugus tugas untuk mencari tempat karantina. (S-25)