AMBON, Siwalimanews – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tual memastikan, ada 10 ASN yang dinyatakan positif narkoba dari sejumlah OPD lingkup Pemkot Tual, namun 8 yang direhabilitasi ke Bogor.

“Jumlah itu 2 orang direkomen­dasikan menjalani rawat jalan di Kota Tual sedangkan 8 orang lagi akan melaksanakan rehabilitasi rawat inap di Balai Besar Rehabilitasi, Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido Bogor,” jelas Kepala BNN Kota Tual, Adnan Tamher ketika dikon­firmasi Siwalima, melalui telepon selulernya, Selasa (10/11).

Menurut Tamher, 8 orang tersebut direkomendasi karena masuk dalam kategori berat dan menjalani pera­watan rawat inap.

Dijelaskan sebenarnya ada 11 orang ASN yang dinyatakan positif, namun setelah dilakukan pemerik­saan ternyata 1 orang dinyataan po­sitif ka­rena mengkonsumsi obat (sakit) se­dangkan sisanya itu positif narkotika.

“Kita masih melakukan koordinasi dengan Balai Besar Rehabilitasi, Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido Bogor untuk waktu keberang­katan 8 orang yang kita nyatakan harus me­lakukan rawat inap,” terang Tamher.

Baca Juga: Korupsi Taman Kota KKT, Banyak Pihak Terlibat

Para ASN ini dinyatakan positif setelah pihak BNN Kota Tual men­duga ada indikasi penyalagunaan narkotika di lingkup Pemkot Tual.

“Kita kemudian melakukan tes urin kepada seluruh ASN pemkot tual dan ditemukan ada 10 orang yang dinyatakan positif,” jelasnya.

Setelah dinyatakan positif BNN kemudian melakukan asesmen ter­hadap ASN karena merekan punya hak untuk dilakukan asesmen hu­kum dan asesmen medis.

“Karena ini ada kerja sama dengan pemerintah daerah maka kita lak­sanakan assessment medis untuk tingkat ketergantungan agar mereka menjalani rehabilitasi rawat jalan atau rawat inap. Hasilnya 8 orang kita rekomendasikan rawat inap dan 2 orang rawat jalan,” ungkapnya.

Untuk rawat inap sendiri waktu yang diberikan kepada penguna paling cepat, 6 bulan dan paling lama 1 tahun sedangkan rawat jalan itu hanya 6-8 kali pertemuan atau dilakukan pembinaan dan pemerik­saan oleh tim medis. “Jadi waktu keberangkatan me­reka ke bogor sementara kita koor­dinasikan,” tandasnya.

Sementara itu Kabag Humas dan Protokol Pemkot Tual, Moksen Ohoiyuf yang dikonfirmasi Siwali­ma mengaku sibuk. “Saya lagi sibuk, sedang ada acara, nanti saja ya, makasi, tuturnya sambil mematikan telepon selu­lernya.

Lagi 5 ASN

Diberitakan sebelumnya, BNN kembali melakukan tes urine terha­dap sekitar 400 ASN di sejumlah OPD di lingkup Pemkot Tual, Rabu (30/9). Hasilnya, ada lagi 5 orang yang dinyatakan positif Narkoba.

“Jadi hari ini dilakukan tes urine untuk 400 lebih ASN dan hasilnya lima orang ASN dinyatakan positif,” kata Kabag Humas dan Protokol Pemkot Tual, Moksen Ohoiyuf kepada Siwalima.

Tes urine dilakukan secara men­dadak. Ratusan ASN di beberapa OPD dikumpulkan di satu ruangan, kemudian dilakukan tes oleh BNN Kota Tual.”Dengan penambahan 5 lagi ASN sekarang sudah 11 orang ASN kita yang dinyatakan positif,” terang Ohoiyuf.

Ohoiyuf mengatakan, ASN diwa­jibkan melakukan tes urine untuk memastikan Pemkot Tual bersih dari Narkoba.

Setelah melakukan assessment ASN yang positif Narkoba, BNN akan menyampaikan laporan kepada Walikota Tual.

“Nama-nama ini secara resmi ke walikota, setelah disampaikan ke walikota baru petinjuk walikota seperti apa akan dipublikasikan ke masyarakat,” kata Ohoiyuf.

Sebelumnya, BNN melakukan tes urine bagi 106 ASN, Selasa (29/9) dan hasilnya enam orang positif Narkoba.

Kepala BNN Kota Tual Addnan Tamher menjelaskan, 106 ASN yang mengikuti tes urine ini berasal dari Dinas PUPR, Bagian Keuangan dan Badan Kepegawaian Daerah.

Selanjutnya tim assessment yang terdiri dari BNN, Polres, kejaksaan dan Dinas Kesehatan akan meram­pungkan hasil kerja­nya untuk selanjutnya diserahkan kepada Pemkot Tual. (S-39)