AMBON, Siwalimanews – PT PLN (Persero) terus mendorong electrifying lifestyle atau gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan.

Dukungan ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menjalankan program transisi energi. Salah satu wujud konkret electrifying lifestyle adalah dengan menggunakan kompor induksi.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi merekomendasikan penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga karena lebih aman, mudah, dan efisien.

“Kompor induksi memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan kompor konvensional,” ujarnya sebagaimana rilis dari Manager Komunikasi dan TJSL PLN UIW Maluku dan Maluku Utara, Hairul Hatala kepada Siwalima, Selasa (30/11).

Kompor ini menggunakan energi listrik sebagai energi panas. Kompor induksi tidak memancarkan api layaknya kompor gas.

Baca Juga: Sekjen Kemenkumham Harap Tak ada Pungutan

Lalu bagaimana kompor induksi bekerja? Kompor ini bekerja ketika alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat.

Panas yang dihasilkan langsung dialirkan ke alat masak, sehingga ketika bersentuhan dengan anggota tubuh, tidak terasa panas dan relatif aman.

Keuntungan lainnya, kompor listrik mudah dibersihkan. Dari sisi waktu memasak juga lebih hemat karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas.

Hal ini memungkinkan aktivitas memasak lebih cepat, sehingga hemat waktu. Agung menjelaskan, waktu masak yang lebih cepat akan membuat kompor listrik lebih hemat penggunaan energi daripada gas.

Dari sisi penggunaan, kompor induksi juga lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG. Hasil uji coba menunjukan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp 158, sementara dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar

Rp 176. Sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia menggunakan gas LPG 11,4 kg per bulan, terjadi penghematan Rp 28.500,- dari biaya memasak setiap bulan.

Agung mengatakan, penggunaan kompor induksi juga mengurangi potensi polusi rumah tangga. Menurut dia, itulah salah satu tujuan penerapan electrifying lifestyle. Sejatinya, penggunaan kompor induksi juga memberi dampak positif kepada negara. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa rata-rata subsidi impor gas dalam 6 tahun terakhir sekitar Rp 43 Triliun per tahun.

Bagi yang tertarik beralih ke kompor induksi, PLN memberikan harga khusus tambah daya hanya sebesar Rp 150 ribu melalui program Nyaman Kompor Induksi 2021 bagi pelanggan yang membeli kompor induksi melalui partner yang memiliki kerja sama dengan PLN.

PLN juga memiliki produk layanan Ekstra Daya, yaitu paket layanan listrik untuk rumah baru dengan daya 2200 VA ditambah kompor Induksi lengkap peralatan masak. Program ini dilakukan dengan menggandeng ini BUMN Karya serta perusahaan properti.

Produk-produk layanan PLN untuk paket kompor induksi ini merupakan bagian dari rencana program konversi energi berbasis impor menjadi domestik. Langkah ini akan berkontribusi terhadap penguatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. (S-19)