AMBON, Siwalimanews – PT Pertamina menyatakan minatnya untuk masuk ke proyek Migas Lapangan Abadi Blok Masela di Provinsi Maluku, setelah pihak Shell Upstream Overseas Ltd selaku pemilik saham 35%, menyatakan keluar dari konsorsium Inpex.

Minat pertamina itu disampaikan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, yang berlangsung di Ruang Sidang Utama, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9).

Menurut Nicke, saat ini Pertamina telah melakukan non disclosure agreement (N-DA) dengan Inpex Corporation selaku operator yang memiliki 65 persen saham di lapangan abadi Blok Masela.

“Kita sudah lakukan N-DA dengan Inpex dan sesegera mungkin mereka akan membuka data roomnya, sehingga kami bisa melakukan due diligence. Artinya kami menyatakan minat,” jelas Nicke, sekaligus menjawab pertanyaan anggota Komisi VI Hendrik Lewerissa, wakil rakyat Maluku.

Namun proses untuk masuk ke proyek ini menurut Nicke, masih panjang, sebab ada tahapan-tahapan yang harus dilalui dan tentu ujung-ujungnya harus bicarakan tentang commercial atau feasibility atau harga dan sebagainya.

Baca Juga: Pertamina dan INA Bakal Gantikan PT Shell di Blok Masela

“Intinya kami berminat, karena ini merupakan discovery yang bisa meningkatkan cadangan dan produksi gas Indonesia, karena kita melihat neraca gas Indonesia itu cenderung decline, sehingga di tahun 2026 akan terjadi devisit, maka ini harus segera dibangun discovery-discovery lainnya,” jelas Nicke.

Sebelumnya dalam rapat dengar pendapat itu, Anggota DPR asal Fraksi Gerindra, mempertanyakan sikap dari pihak Pertamina untuk menggantikan posisi Shell Upstream Overseas Ltd yang keluar dari konsersium Inpex.

“Mengapa pertanyaan ini penting kembali saya ajukan ke ibu dirut, karena setelah Shell hengkang, praktis pengembangan Blok Masela itu jadi stagnan tidak bergerak, padahal kalau kekosongan itu diisi oleh pihak lain entah Pertamina, atau Indonesia Investment Authority (INA) atau BUMN lain atau investor manapun, maka itu sudah bisa dikembangkan, katakanlah bisa berproduksi dalam waktu dekat,” ujar Lewerissa.

Hal ini kata Lewerissa patut dipertanyakan, sebab apakah mungkin Pertamina bisa mengisi kekosongan Shell, sebab Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Maluku di Kabupaten Kepulauan Tanimbar menyampaikan kepada masyarakat disana, bahwa pemerintah akan mendorong untuk segara Blok Masela dikembangkan dengan mempertimbangkan kemungkinan Pertamina sebagai pengganti Shell atau INA.

“Kalau mungkin ibu bisa konfirmasi pertanyaan saya hari ini, bahwa Pertamina bisa menggantikan posisi Shell, maka saya acungkan jempol untuk ibu, tapi saya butuh jawaban yang realistis dari Pertamina,” tegas Lewerissa. (S-06)