Bula, Siwalimanews – Aliansi pemuda peduli hutan adat menolak investor untuk menanamkan modalnya pada proyek budidaya kepiting bakau maupun budidaya mangrove di Banggoi, Kecamatan Bula Barat, Kabupaten SBT.

Aksi yang dipimpin Faisal Sangadji yang berlangsung di jalan Protokol Kota Bula, Kamis (9/12), juga menolak kedatangan mantan Kepala BNPB Letjen (Purn) Doni Munardo di Kota Bula.

Penolakan terhadap mantan Kepala BNPB ini, dikarenakan Monardo  diketahui sebagai salah satu pemilik modal PT Samudra Biru Khatulistiwa yang akan  menanamkan modalnya pada proyek budidaya kepiting bakau maupun budidaya mangrove di Banggoi.

Pantaun Siwalimanews, Kamis (9/12) Doni Monardo tiba di Bula pukul 10.00 WIT, dan lansung menuju Pendopo Bupati sekitar Pukul 10.30 WIT.

Sekitar pukul 12.30 WIT, Doni Munardo yang merupakan perwakilan dari PT Samudra Biru Khatulistiwa yang akan berinvestasi pada proyek budidaya kepiting bakau, melanjutkan perjalanannya ke Banggoi, yang merupakan lokasi budidaya.

Baca Juga: Dicopot DPP, Huwae Patuhi Keputusan Partai

Namun, sekitar pukul 12.20 WIT, aliansi pemuda peduli hutan adat dibawah pimpinan Faisal Sangadji melakukan aksi demonstreasi menolak kedatangan Monardo, tepat di jalan Protokol kota Bula, dimana rombongan pemda dan PT Samudra Biru Khatulistiwa melewatinya.

Faisal dalam orasinya menegaskan, proyek budidaya kepiting bakau, hanya sebagai sarana penghubung kepentingan lain dari para investor.

“Budidaya kepiting bakau ini hanya kamuflase untuk menempuh kepentingan lain, salah satunya penjualan hutan mangrove,” tandas Faisal.

Menurutnya, aksi penolakan ini dilakukan karena diduga akan akan transaksi jual beli hutan mangrove, yang semestinya harus dirawat dan dilindungi.

Untuk itu, aksi ini akan terus dilakukan, demi menjaga hutan adat Negeri Banggoi dapat terawat dengan baik.

“Kami akan terus melakukan aksi untuk menolak masuknya investor, karena ini bagian dari langkah penyelamatan hutan adat di Banggoi,” cetusnya.

Namun sayangnya aksi yang dikomandai Faisal ini tak digubris oleh Pemda SBT maupun pihak investor, lantaran tak ada yang menemui mereka, alhasilnya para pemuda ini kemudian membubarkan diri pada pukul 14.30 WIT dengan aman dan tertib. (S-47)