Pemprov Ngaku KUA PPAS 2021 Masih Disusun
AMBON, Siwalimanews – Pemprov Maluku saat ini tengah menyusun Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Penggunaan Anggaran Prioritas (KUA-PPAS) APBD 2021. “Proses penyusunan dokumen KUA-PPAS 2021 sementara berjalan,” kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Pemprov Maluku, Zulkifli Anwar kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, Rabu (14/10).
Pemerintah daerah memastikan setelah selesai dokumen KUA-PPAS langsung di serahkan ke DPRD untuk dibahas. “Kalau sudah selesai disusun, kita langsung serahkan dokumen ke DPRD untuk di bahas, sekarang masih disusun,” ujarnya singkat.
DPRD Dorong
DPRD mendorong Pemerintah Provinsi Maluku mempercepat memasukan dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Penggunaan Anggaran Prioritas (KUA-PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2021.
Hal ini disampaikan Ketua DPRD Provinsi Maluku, Lucky Wattimurry merespons telah selesai dilakukan perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 beberapa waktu lalu. “Kita sudah membicarakan bagaimana pembahasan KUA dan PPAS 2021, karena itu kami hanya menunggu dari pemerintah daerah menyampaikan KUA & PPAS itu,” ungkap Wattimurry.
Baca Juga: Kapolda Dihujani Batu oleh Mahasiswa UnpattiMenurutnya, sesuai dengan aturan yang berlaku telah memberikan kewenangan kepada DPRD Provinsi untuk menetapkan APBD Tahun 2021 maskimal 30 November mendatang. “Sesuai aturan itu 30 November mendatang sudah harus ketuk palu,” ujarnya.
Wattimury menjelaskan, untuk membahas KUA-PPAS serta rancangan APBD secara baik, DPRD membutuhkan waktu yang cukup, sebab sesuai dengan tata tertib DPRD Provinsi Maluku ada beberapa tahapan yang mestinya dilalui sebelum pembahasan dilakukan oleh badan anggaran (Banggar).
“Sesuai dengan tata tertib maka tahapan pembahasan ini mesti dimulai dengan pembahasan di tingkat fraksi-fraksi untuk menyusun daftar inventaris masalah (DIM) kemudian tahapan tingkat komisi untuk mendapatkan visi komisi baru setelah itu pembahasan di tingkat Badan Anggaran,’’ jelasnya.
Politisi PDI-P ini mengatakan jika semua tahapan pembahasan telah dilakukan oleh fraksi dan komisi, maka tugas badan anggaran akan merumuskan dengan memperhatikan visi komisi dan DIM yang telah disusun oleh fraksi-fraksi.
“Jadi kita membutuhkan waktu yang cukup, oleh karena itu itu menjadi agenda prioritas yang akan dilakukan setelah pengesahan APBD Perubahan Tahun 2020 kemarin,” tegasnya.
Nantinya, setelah disetujui oleh DPRD, maka Pemerintah Provinsi Maluku harus melakukan konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk melihat kembali APBD yang ditetapkan DPRD.
Ditambahkan, DPRD Provinsi Maluku akan selalu merespons semua persoalan yang ada termasuk proses pembahasan Rancangan APBD Tahun 2021 agar pada waktu dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat Maluku. (S-39)
Tinggalkan Balasan