AMBON, Siwalimanews – Rencana besar Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya mengembangkan potensi sumber daya alam yang dimiliki untuk kesejahteraan masyarakat terus dilakukan.

Salah satu upaya yang dilakukan saat ini dengan membangun Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT).

Dalam SKPT akan dibangun Pasar Ikan Higienis yang menelan anggaran tidak tanggung-tanggung yakni senilai Rp18 miliar, yang merupakan bantuan dari Japan International Coorperation Agency.

Awal pembangunan ditandai dengan pembongkaran lahan Pasar Lama Tiakur kemudian disulap menjadi Pasar Ikan Higienis.

Dalam Sentra Kelautan Perikanan Terpadu selain dibangun Pasar Ikan Higienis juga menyediakan pabrik es, coolstorage dan pelabuhan pendaratan ikan.

Baca Juga: Walikota: Silaturahmi Tidak Dibatasi Perbedaan

Bupati Benyamin Thomas Noach hadir dan menyaksikan pembongkaran bangunan pasar lama mengaku pembangunan pasar ikan higienis sebagai salah satu saran pendukung SKPT di Pulau Moa.

Hari ini pasar lama ini akan dibongkar dan akan dibangun Pasar Ikan Higienis. Di dalam SKPT akan dibangun pasar ikan higienis, pabrik es, coolstorage dan pelabuhan pendaratan ikan. Hal ini cukup membantu pemerintah daerah dalam rangka proses percepatan kesejahteraan bagi masyarakat MBD,” terangnya.

Bupati berharap kiranya lewat pembangunan ini, nelayan dan pedagang ikan bisa diperbaiki ekonominya. Masyarakat dapat menikmati kualitas ikan yang segar dan investasi lainnya bisa hadir berbarengan dengan industti perikanan yang tumbuh di MBD.

Dirinya mengaku bersyukur karena Kementerian Kelautan dan Perikanan, bekerjasama dengan Japan International Coorperation Agency, menetapkan MBD sebagai salah satu dari 6 titik pengembangan perikanan di Indonesia yang mendapat alokasi pembangunan SKPT.

“Pemerintah daerah dan masyarakat MBD sangat bersyukur dan berterima kasih bagi pemerintah pusat. Ini tentu akan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat MBD,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan, Herdy Ubro menyampaikan pembangunan sarana dan prasarana di luar kawasan pelabuhan SKPT Moa, Pasar Ikan Higienis Tiakur di atas lahan seluas 1,27 hektar juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SKPT Moa.

“Pembangunan pasar ini menelan biaya Rp18 miliar yang merupakan dana hibah pemerintah Jepang kepada Dirjen Penguatan Daya Saing Perikanan,” ungkapnya.

Proses pembangunan lanjutnya sempat tertunda karena Covid-19 dan masalah internal. Namun atas perkenaan Tuhan dapat terselesaikan dengan baik.

“Sebelum pasar dibangun, perlu diketahui bahwa dalam lokasi ini terdapat bangunan-bangunan milik pemda yang harus dihapuskan dari aset daerah,” ungkapnya. (S-09)