AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kota Ambon menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dalam rangka penanganan dampak inflasi tahap I ke masyarakat kurang mampu secara simbolis, Rabu (9/11)

Penyaluran BLT untuk bulan Oktober-November sebesar Rp705.000 ribu perwakilan nelayan, tukang ojek hingga pemilik warung makan yang terdampak kenaikan harga BBM di Kota Ambon.

Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena dalam sambutannya menjelaskan, bantuan tersebut diberikan bagi warga terdampak kenaikan BBM.

“Kebijakan Pemerintah untuk memberikan bantuan kepada kelompok penerima manfaat ini karena kita tahu sungguh kondisi perekonomian saat ini,” jelas walikota.

Orang nomor satu di balai kota mengaku subsidi BBM ini disiapkan kepada 1.000 lebih warga kota yang terdampak. Dengan harapan, itu dapat bermanfaat bagi warga penerima manfaat, yaitu Nelayan, tukang ojek, dan lainnya yang terdampak.

Baca Juga: Kelompok Konstituen Harus Mampu Pahami Isu VAW

Diketahui, penyerahan secara simbolis saat apel pagi tersebut, merupakan implementasi dari penandatanagan MoU sebelumnya, yang dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS). yang diikuti dengan penyaluran yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia Regional Makassar, KPCU Ambon.

Tekan Laju Inflasi

Di apel pagi ini juga orang nomor satu di balai kota juga mengaku kalau pihaknya berhasil menekan laju inflasi Kota Ambon, bahkan hasil Oktober 2022 Kota Ambon tercatat mengalami deflasi setelah melakukan operasi pasar.

“Pemerintah rutin melakukan operasi pasar yang dianggap mampu menekan inflasi Kota Ambon hingga sekarang berada diposisi deflasi,” ujarnya.

Selain operasi pasar, lanjutnya, kebijakan lain yang dilakukan, adalah memberikan subsidi trans­portasi kepada distributor dan juga petani yang memiliki kontribusi besar terhadap keter­sediaan komoditas atau barang kebutuhan pokok di Kota Ambon. Yang mana ini semua dilakukan sebagai upaya menekan inflasi.

“Setiap minggu Pemkot bersama instansi vertikal, melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi terkait penanganan inflasi ini, bersama dengan Mendagri. Dan apa yang dicapai saat ini, merupakan hasil kerja keras bersama Pemkot dengan semuanya,” katanya.

Untuk itu pihaknya berharap, atas apa yang telah dicapai saat ini, dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan mencegah terjadinya reses ekonomi yang saat ini sedang dialami oleh seluruh Negara. “Terus pertahankan dan jika perlu ditingkatkan. Seluruh instansi harus bertanggung jawab akan hal itu,” tandasnya.

Diketahui, per Oktober kemarin, dari hasil evaluasi, Kota Ambon menduduki posisi deflasi dengan nilai sebesar -0,12 persen, dari sebelumnya berada diposisi 0,3 persen pada September 2022. (S-25)