DOBO, Siwalimanews – Sangat miris ratusan pasien Isolasi mandiri (Isoman) tidak pernah diperhatikan oleh tim gugus.

Kondisi miris ini terjadi berulang-ulang terjadi kali di Kota Dobo selama pandemi covid-19 di Aru apalagi beberapa bulan terakhir yang jumlah pasien covid-19 melonjak hingga ribuan orang.

Salah satu pasien Covid-19 Isoman, Melky Loiymalitna mengaku, ketika satu keluarganya dinyatakan positif dan jalani Isoman, sama sekali tidak pernah dikunjungi tim gugus terutama tim medis hingga akhirnya mereka dinyatakan sembuh.

Dijelaskan, dirinya bersama istri dan anak-anak ketika jalani Isoman jangan petugas medis kontrol, obat vitamin atau suplemen maupun bantuan tidak satupun diterima.

Bahkan, untuk mengetahui apakah sudah sembuh atau belum, mereka sendiri datang ke puskesmas atau rumah sakit untuk melakukan swab test ulang.

Baca Juga: Pencairan Dana Gema Tahap II Akhir Agustus

Dikatakan, kondisi yang tersebut dialami merupakan contoh kecil dari ribuan pasien Isoman yang di perlakukan demikian di Kota Dobo dan sekitarnya.

“Untunglah Beta dan keluarga masih ada simpanan untuk kebutuhan sehari-hari dan itupun sangat susah, bagaimana dengan basudara kita yang lainnya yang untuk makan dan minum dan kebutuhan keluarganya, mereka harus bekerja dahulu baru mendapatkan upah,” ketus Loymalitna dengan nada kesal.

Menurutnya, kondisi ini sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir, namun tidak terungkap ke publik, bahkan tertutup rapat oleh tim gugus maupun Pemda Aru.

Sementara, dengan begitu besarnya anggaran yang dialoka­sikan guna penanganan pandemi di Aru puluhan miliar,  tidak dirasakan, jangankan sembako, obat vitamin saja tidak dapat.

“Kami disuruh di rumah tidak boleh keluar oleh pemerintah, sementara kami tidak diperhatikan, lalu makan minum, obat-obatan dapat dari mana, bagaimana imun tubuh menjadi kuat sementara vitamin atau suplemen saja tidak dapat, lalu anggaran puluhan miliar itu dipakai untuk apa,” tandasnya.

Dikatakan, pengusaha Karoke saja bisa berikan bantuan sembako untuk sesama yang membutuhkan, sementara pemerintah dengan anggaran puluhan miliar diam dan tutup mata, apakah tidak malu bagi rakyatnya sendiri. (S-25)