Panitia seleksi terbuka pengisian jabatan Sekretaris Kota (Sekot) Ambon kini sudah mulai bekerja. Sejumlah pentahapan dalam seleksi jabatan Sekot Ambon mulai dilakukan.

Terdapat enam calon yakni Enricho Matitaputty, Samuel Huwae, Agus Ririmase, Yakop Silanno, Joy Adriaansz dan Fahmi Salatalohy. Mereka dinyatakan lolos adminsitrasi dan penelusuran rekam jejak jabatan, integritas dan moralitas.

Sehari setelah pengumuman seleksi administrasi, pansel selanjutnya memasuki tahapan berikut medical check up. Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Melalui pemeriksaan ini, diharapkan suatu penyakit atau gangguan kesehatan bisa dideteksi sejak dini.

Medical check up enam calon Sekot itu dilakukan di RSUD Haulussy Ambon. Pelaksanaan medical check up yang dilewati oleh para calon sekot sangat ketat. Dimana mereka diperiksa fisik serta mental yang ditangani langsung tenaga ahli.

Untuk tahapan ini pansel masih menunggu hasil dari tenaga medis. Nantinya hasil tersebut dokter menyerahkan ke pansel, kemudian pansel menyerahkan ke kepala sekretariat untuk diumumkan.

Baca Juga: Tingginya Kasus DBD di Ambon

Dalam hal seleksi, pansel diharapkan tidak menerapkan standar ganda. Di satu sisi syarat ketentuan jabatan berlaku bagi seluruh calon, sementara disisi lain pansel sengaja meloloskan calon yang tidak memenuhi syarat yang ditentukan.

Pansel harus menghindari kebijakan atau kepentingan ganda yang bertentangan dengan kriteria yang ditentukannya. Disinilah objektivitas pansel dipertaruhkan. Jabatan itu sarana untuk mengabdi. Tapi dalam hal satu ini harus objektif. Pansel harus menghindari kepentingan tertentu. Para calon yang mendaftarkan diri harus diseleksi sesuai dengn kriteria yang sudah ditetapkan.

Seleksi Sekot ini menjadi tanggung jawab pansel, sehingga mereka berperan penting dalam melihat calon yang tepat untuk menggantikan posisi AG Latuheru. Diutamakan calon Sekot Ambon mempunyai SDM yang mumpuni. Harus memiliki kemampuan leadership. Ia bisa menjaga hubungan kerja yang baik, memiliki empowerment management, soft skill dan lain sebagainya.

Itulah sebabnya pansel harus betul-betul bekerja dengan baik. Jika tidak memenuhi syarat diloloskan, patut diduga ada apa dengan pansel. Selanjutnya, jika calon sekot secara ketentuan tidak memenuhi syarat tapi memaksakan diri lantaran didorong oleh kepentingan, jangan coba bermain api.

Pejabat yang sebetulnya sudah tahu tidak akan lolos jangan bermain-main atau sengaja untuk menyatakan diri mencalonkan diri. Saatnya nanti akan diketahui kredibilitas yang bersangkutan.

Kita berharap, proses seleksi tidak menyalahi aturan dan pansel harus lebih jeli dalam melaksanakan proses seleksi. (**)