Hari Jantung Sedunia diperingati pada tanggal 29 September setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan jantung kita karena masih tingginya angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung. Pada peringatan tahun ini, Perhimpunan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia (PERKI) mengangkat tema Aritmia.

Apa itu Aritmia? Singkatnya, Aritmia adalah kondisi di mana detak jantung tidak teratur. Hal ini terjadi saat sinyal listrik yang mengkoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan baik. Gangguan pembentukan dan penghantaran impuls tersebut dapat menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur sehingga dapat mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh kita.

Jenis-jenis Aritmia

Jenis aritmia dapat bervariasi dalam gejala dan tingkat keparahan. Berikut ini adalah beberapa jenis aritmia secara umum:

– Takikardia: detak jantung cepat (lebih dari 100 kali per menit dalam kondisi istirahat)

Baca Juga: Di Balik Sepinya Pasar dan Mal

– Bradikardia: detak jantung lambat (kurang dari 60 kali per menit dalam kondisi istirahat)

– Aritmia supraventrikular: aritmia yang berasal dari atrium (serambi) jantung

– Aritmia ventrikular: aritmia yang berasal dari ventrikel (bilik) jantung

Faktor Risiko Aritmia

Aritmia dapat terjadi pada siapa saja, tetapi terdapat beberapa faktor yang dapat membuat seseorang berisiko terkena penyakit aritmia, yaitu:

– Merokok

– Konsumsi kafein berlebihan

– Konsumsi alkohol berlebihan

– Penggunaan narkoba atau zat-zat adiktif lainnya

– Konsumsi obat-obatan tertentu

– Memiliki riwayat penyakit jantung

– Tekanan darah tinggi

– Gangguan kelenjar tiroid

Gejala Aritmia

Mengenali tanda-tanda gangguan irama jantung sangat penting. Gejala yang mungkin dirasakan bisa beragam, seperti:

– Berdebar-debar atau detak jantung cepat

– Detak jantung terlalu lambat

– Detak jantung tidak teratur

– Pusing

– Sakit kepala

– Sesak napas

– Kelelahan yang tidak seperti biasanya

– Berkeringat

– Pingsan / sinkop

Kabar baiknya adalah bahwa banyak gangguan irama jantung bisa didiagnosis dan dikelola dengan baik. Diagnosa dan perawatan yang tepat oleh dokter adalah kunci untuk mengelola aritmia dengan baik dan mengurangi risiko komplikasi yang serius. Aritmia dapat dicegah dengah mengubah gaya hidup agar menjadi lebih sehat seperti makan makanan yang baik untuk jantung, tetap aktif secara fisik, menjaga berat badan yang sehat, menghindari merokok, menghindari konsumsi kafein dan alkohol yang berlebihan, mengurangi stres, dan pastikan untuk menggunakan obat-obatan sesuai petunjuk dan memberi tahu dokter Anda tentang semua obat yang Anda gunakan. Selain itu, aritmia juga dapat dideteksi lebih awal dengan menjalani pemeriksaan jantung rutin.

Kita dihimbau agar kita lebih sadar dengan kesehatan jantung kita sendiri dengan Meraba Nadi Sendiri (”MENARI”). Hal ini dilakukan dengan cara:

  • GENGGAM pergelangan tangan anda
  • RABA tonjolan tulang di bagian bawah pangkal ibu jari dengan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis
  • GESER sedikit ketiga jari tersebut ke arah pergelangan tangan
  • RASAKAN denyutan dan
  • HITUNG jumlah denyutan dalam 30 detik

Jika denyutan TIDAK TERATUR atau >50 kali atau <30 kali (dalam pengukuran 30 detik), perlu diwaspadai adanya gangguan irama jantung.

Pada hari Jantung Sedunia ini, mari kita semua berkomitmen untuk menjaga kesehatan jantung kita. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gangguan irama jantung dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat membantu melindungi detak jantung kita agar tetap stabil dan kuat sepanjang hidup. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika anda merasa ada yang tidak beres dengan detak jantung anda. Detak jantung yang sehat adalah kunci untuk hidup yang panjang dan berkualitas. Oleh: dr. Leonie Avica Huningkor. (*)