Mendagri Minta Kepala Daerah Segera Cairkan Dana Pilkada
AMBON, Siwalimanews – Mendagri, Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah di Maluku untuk segera mencairkan anggaran Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk pilkada serentak tahun 2020.
Hal itu disampaikan Mendagri dalam kunjungan kerjanya bersama Menko Polhukam Mahfud MD, Wakil Ketua DPD Nono Sampono, Kasum TNI Letjen TNI Jhoni Sopriyanto, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono dalam rapat koordinasi terkait perkembangan situasi politik terkini, pendisiplinan masyarakat taat protokol kesehatan Covid-19 dan terlaksananya program objek vital nasional di lantai VII Kantor Gubernur Maluku, Kamis (23/7).
Mendagri meminta kepada kepala daerah untuk segera mencairkan anggaran pilkada. “Supaya bisa running lagi lebih cepat, maka daerah harus secepat mungkin NPHD diberikan. Tadi data dari pak Gubernur, saya sangat happy sekali karena Kabupaten Seram Bagian Timur ini sudah 94,81% untuk KPU-Bawaslu dan pengamanan, karena dalam catatan saya beda, dalam catatan saya ini KPU untuk kabupaten Seram Bagian Timur pencairan anggaran baru 36,92 persen,” ujar Mendagri.
Untuk Kabupaten Buru Selatan, tercatat realisasi pencairan NPHD masih di bawah 70 persen.
“Buru Selatan ini tadi 62 persen, didata kami baru 40 persen KPU-nya, kemudian Bawaslu-nya 40 persen, aparat keamanan yang 40 persen,” ujarnya.
Baca Juga: Pemprov Siapkan 49 M Bayar Gaji 13Sedangkan di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), realisasi pencairan NPHD masih di bawah 50 persen. “Maluku Barat Daya baru 42,61 persen. Di catatan pak gubernur tapi dicatatan kita 40 persen, Bawaslunya baru 49 persen dan aparat keamanan baru 50 perser,” bebernya.
Sementara itu pencairan NPHD di Kepulauan Aru dinilai Mendagri melaksanakan pencairan NPHD lebih baik dibandingkan 3 daerah lainnya.
“Kepulauan Aru, tadi catatan pak gubernur 52,2 persen di KPU, kita lihat yang terbaik Kepulauan Aru 63,91 persen, Bawaslu sudah 100 persen, pengamanan 92,50 persen,” jelasnya.
Di samping tuntutan untuk segera mencairkan NPHD-nya, Mendagri juga meminta pemerintah daerah memprioritaskan agenda demokrasi untuk keberlangsungan pemerintahan di daerah ini. Sebab, tak hanya soal pelaksanaan pesta demokrasi, pilkada juga akan memberikan dampak berupa stimulus ekonomi.
“Ini tolong prioritaskan agenda demokrasi ini. Jadi mudah-mudahan saya kira nanti kami hanya menampilkan data, nanti yang penting mohon dari pak gubernur, ini bisa membuktikan betul-betul, karena anggaran ini bisa membantu stimulus ekonomi, karena 60 persen anggaran ini adalah untuk insentif penyelenggara. Jadi sebetulnya program padat karya, sisanya adalah untuk membeli bahan perlengkapan untuk tenda, pena, kertas, dan lain-lain, sebagian lagi untuk perlindungan seperti masker hand sanitizer, sarung tangan dan lain-lain, otomatis akan bisa menghidupkan UMKM,” tegasnya.
Diketahui, dari jumlah 270 daerah yang akan melaksanakan pilkada tahun 2020 empat dari Maluku. Empat daerah di Maluku yang ikut dalam pesta demokrasi itu, yakni Kabupaten SBT, Kabupaten MBD, Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Bursel.
“Kita harap pilkada menjadi adu gagasan dan adu berbuat untuk menangani Covid-19 untuk menangani dampak sosial ekonomis,” harapnya.
Olehnya itu dipilkada nanti KPU juga sudah diminta menerapkan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan sosial. “Ini tantangan nomor satu, jangan sampai menimbulkan klaster baru, atau media penyebaran menularan virus dan tidak menjadi konflik kekerasan, yang saling menhancurkan. itu tidak boleh,” tandasnya. (S-39)
Tinggalkan Balasan