Jika Terjadi, Koalisi Golkar-Gerindra tak Mengakar
Tarung Panas Pilkada Golkar vs PDIP (9)
AMBON, siwalimanews – Belum ada keputusan final, apakah Golkar dan Gerindra berkoalisi di pilkada MTB atauk tidak. Tetapi jika terjadi, akan berdampak pada soliditas mesin partai.
Koalisi Golkar dan Gerindra akan rapuh. Sebab, koalisi hanya terjadi pada tataran elit partai. Resistensi terjadi pada aras bawah kedua partai. Tak mudah mereka menerima keputusan elit partai yang sama sekali tidak mempertimbangan aspirasi aras bawah.
Keputusan elit partai yang menutup mata dan telinga dari suara aras bawah, pasti akan berdampak pada kerja mesin partai untuk memenangkan pasangan calon yang diusung.
Mungkin saja sikap para elit Gerindra dan Golkar biasa-biasa saja. Tetapi pasangan calon yang diusung akan menerima dampaknya. Kemenangan jangan lagi dimimpikan.
Sebelum diputuskan berkoalisi, ada baiknya kaji dengan matang. Dengar apa keinginan aras bawah.
Baca Juga: Sebaiknya Gerindra Tinggalkan GolkarWakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Organiasi DPD Golkar Kabupaten MBD, Jefry Reihiraky menegaskan, rekomendasi Golkar yang dikeluarkan kepada pasangan calon Desianus alias Odie Orno dan Bastian Petrusz telah melalui mekanisme partai. Mulai dari penjaringan, kemudian dibawa ke DPD I hingga berlanjut ke DPP.
“Rekomendasi yang dikeluarkan kepada kandidat Odie Orno dan Bastian Petrus benar-benar telah melalui mekanisme perekrutan yang dilakukan oleh tim penjaringan sampai dibawa ke DPD provinsi dan DPP,” kata Reihiraky, kepada Siwalima, melalui telepon selulernya, Kamis (23/7).
Reihiraky mengaku, mendengar kalau Golkar lagi mendekati Gerindra untuk berkoalisi. Tetapi posisi calon bupati ditempati Gerindra, Nikolas Kilikily. Sementara Ketua DPD Golkar MBD, Bastian Petrusz pada posisi wakil. Tak masalah, tapi perubahan arah politik jangan hanya berada di tataran elit. Tetapi juga harus melibatkan pengurus di aras bawah.
“Sebagai kader partai kami tetap taat pada keputusan DPP, tetapi harus ada tahapan dan mekanisme yang mestinya dipakai sebagai ukuran seperti proses Odie Orno dan Bastian Petrusz,” ujarnya.
Reihiraky mengaku, internal Golkar MBD saat ini tidak solid, menyusul manuver Ketua DPD, Bastian Petrusz. Bastian ‘main’ sendiri, tanpa melibatkan pengurus partai di MBD.
“Beta mesti sampaikan saat ini di Golkar Kabupaten MBD benar-benar tidak solid, internalnya sementara kacau, sebab Ketua DPD Golkar melakukan manuver politik tidak sesuai dengan mekanisme di partai dengan melakukan komunikasi secara personal ke DPD Maluku dan DPP,” tandasnya.
Reihiraky memastikan jika Gerindra dan Golkar berkoalisi mengusung Nikolas Kilikily-Bastian Petrusz tanpa melalui mekanisme seperti saat mengusung Odie Orno-Bastian Petrusz maka akan memicu keretakan di internal Golkar MBD. “Oh iya itu pasti,” tegasnya.
Sementara Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan DPC Gerindra MBD, Kilyon Yesri Maularak mengatakan, pihaknya tetap akan menundukung apapun yang menjadi keputusan DPP. “Soal itu kan wewenang DPP dan selaku kader kami mendukung,” ujarnya.
Maularak mengaku, belum mengetahui jika Gerindra akan berkoalisi dengan Golkar. Kalaupun hal itu terjadi, maka Gerindra MBD tetap akan mengamankan keputusan itu.
Menyikapi dinamika yang terjadi di Golkar da Gerindra, Akademisi Fisip Unpatti, Victor Ruhunlela mengatakan, dalam pengambilan keputusan DPP harus mempertimbangkan kehendak level bawah.
“DPP harus melakukan kajian untuk melihat dan mendengar apa yang menjadi kehendak dari partai pada level bawah,” ujarnya.
Menurut Ruhunlela, jika ada ketidaksesuaian antara kehendak partai pada level bawah dengan keputusan DPP akan menganggu konsentrasi dan soliditas pengurus partai di level bawah.
“Ketika terjadi pergeseran rekomendasi maka elit partai di DPP tidak akan merasa terganggu, yang terganggu pengurus partai di level bawah,” tandasnya.
Lanjutnya, padahal yang akan mengembalikan kepercayaan masyarakat bukanlah DPP maupun DPD, tetapi pengurus di level bawah.
“Sudah pasti soliditas akan ikut pecah, sehingga sangat tergantung kepada figur yang nanti dipercayakan sebagai kandidat untuk mampu mempengaruhi akar rumput, walaupun untuk mengembalikan perpecahan itu 100 persen sangat mustahil,” Ruhunlela. (Cr-2)
Tinggalkan Balasan