DOBO, Siwalimanews – Kapal Nelayan Bahari 05 yang terbakar di perairan Aru mengakibatkan 1 ABK yakni Deni (31) tewas. Se­dangkan 1 ABK lainnya yakni Rio Pangestu (23) hi­ngga kini belum ditemukan.

Informasi yang berhasil dihimpun Siwalima dari berbagai sumber menye­butkan, kebakaran ini ter­jadi pada Sabtu (6/6) di perairan laut Aru dengan lokasi lintang 6.49.500. bujur 133.217.700.

“Akibat kebakaran, satu ABK meninggal dunia dan satu lainnya belum ditemukan. Selain itu satu ABK juga mengalami luka robek pada bagian tangan akibat kena pecahan kaca saat berusaha keluar dari dalam kapal,” ujar sumber tersebut.

Sementara itu Kapten KM Bahari 05 Suherman (50) menuturkan, kejadian kebakaran ini berawal dimana sekitar pukul 10.30 WIT semua ABK sementara tidur, selang beberapa menit kemudian ia melihat adanya asap disertai api yang muncul dari kamar mesin.

Kontan Suherman berteriak membangunkan para ABK, untuk kemudian masing-masing menyelamatkan diri dengan melompat keluar dari kapal. Selang beberapa menit kemudian ada kapal nelayan yang berdekatan dengan kapal mereka langsung memberi pertolongan dan membantu evakuasi para ABK.

Baca Juga: DPRD Usulkan Pembangunan RS Khusus Ibu dan Anak

“Kemudian kapal nelayan ini beritahu peristiwa ini melalui panggilan radio dari kapal, baru KM Bahari 06 menuju TKP untuk evakuasi kami,” tuturnya.

Selain mengevakuasi ABK yang ada di kapal nelayan tersebut, mereka kemudian bersama dengan kapal-kapal nelayan lain melakukan pencarian terhadap ABK yang belum ditemukan di sekitar TKP.

“Jadi kita bersama-sama lakukan pencarian sendiri selama tiga hari, namun akibat cuaca alam yang tidak memungkinkan dan pertimbangan masih ada jenazah dalam kapal, maka kita harus kembali ke Dobo guna melakukan pemeriksaan medis,” tuturnya.

Menurutnya, dalam proses evakuasi ABK yang berjumlah 30 orang tersebut, 28 orang selamat termasuk dirinya yang mengalami luka robek pada pergelangan tangan. Sementara 1 lainnya meninggal dan 1 ABK belum ditemukan hingga kini.

Untuk diketahui KM Bahari 06 yang membawa semua korban tiba di Pelabuhan Yos Sudarso, Selasa (9/6) pukul 10.30 Wit dan langsung mengevakuasi korban yang meninggal ke RSUD Cendrawasih Dobo, untuk dilakukan visum.

Berdasarkan hasil visum, yang dilakukan oleh dr Junjungan Rintonga di RSUD Cenderawasih Dobo, tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan atau tanda luka bakar, sehingga korban meninggal dunia diduga tidak bertahan didalam air atau tenggelam. (S-25)