AMBON, Siwalimanews – Pakar bahasa dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa RI Wisnu Sasongko mengatakan, setiap media massa, sudah seharusnya memiliki redaktur bahasa yang berkualitas.

Kenapa demikian, agar bahasa yang disajikan dalam berita di media akan berkualitas, sehingga diterima dengan baik oleh khalayak ramai.

“Jika bahasa media yang disajikan itu jelek, maka dengan sendirinya pembaca akan meninggalkan media itu,” ungkap Sasongko kepada wartawan usai kegiatan pencarian data dan kajian serta penelitian penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik pada media massa di New Mulia Hotel, Jumat (14/8).

Menurutnya, ketiadaan redaktur bahasa yang berkualitas, merupakan salah satu masalah pada media massa, sehingga karya jurnalistik yang dihasilkan juga berkurang kualitasnya.

Pasalnya, media harus ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga dalam penulisan bahasa harus diperhatikan dengan baik. Kalaupun ada, redaktur bahasa, mereka lebih banyak patuh pada bidang lain, meskipun menyangkut soal bahasa.

Baca Juga: Hari Ketujuh, Basarnas Hentikan Pencarian Warga AS

“Kalau untuk beberapa koran misalnya Tempo, Kompas dan Media Indonesia, penggunaan bahasanya sudah bagus dan selalu juara. Untuk di Maluku ada demikian, nantipun diberikan penghargaan jika penggunaan bahasa dapat di paparkan dengan baik,” ujarnya.

Pada kesmepatan itu, ia juga minta para pejabat publik di daerah ini juga sebaiknya mengunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, jika alami kesulitan, bisa bekerjasama dengan Kantor Bahasa.

“Sekarang kita bisa mengunduh kamus bahasa Indonesia yang offline dan online. Untuk kamus ada ciri bahasa Indonesia yang baku dan ada definisinya. Kamus harus dipelajari, karena tidak semua kata yang ada pada kamus itu kata baku,” tandasnya. (Mg-5)