AMBON, Siwalimanews – Provinsi maluku kembali digoyang gempa bumi dengan magnitudo 3,8 di Barat Laut Kepulauan Aru, Kamis (31/8) sekitar pukul 16.30 WIT.

Sebelumnya Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 skala richter meng­hantam Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (29/8) sekitar pukul 13.34 WIT.

Kekuatan gempa terasa mulai Saumlaki, Waipirit, Tual, Masohi, Geser, Dobo, Labuang hingga ke Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di koordinat 5,54 Lintang Selatan dan 130, 04 Bujur Timur.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam rilis yang diterima Siwalima, kemarin menyebut lokasi gempa berada di laut dengan jarak 279 Km arah Tenggara Maluku Tengah pada kedalaman 221 km.

Baca Juga: Waduh! Jasa Nakes Belum Terbayar Capai 21,6 M

Namun gempa kali ini terletak di 4,54 Lintang Selatan dan 133,98 Bujur Timur Kepulaun Aru.

“Jataknya 138 km Barat Laut Ke­pulauan Aru dengan pusat gempa di kedalaman 25 km. “#Gempa Mag: 3.8, 31-Aug-2023 14:30:03WIB, Lok: 4.54LS, 133.98BT (138 km Barat Laut KEP.ARU-MALUKU), Kedlmn:25 Km #BMKG,” tulis BMKG dikutip Siwalima, Kamis (31/8).

Dari keterangannya, BMKG men­jelaskan kalau terus dianalisis gempa bumi.

“Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengola­han data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

Sejauh ini BMKG juga belum diketahui dampak gempa. Termasuk guncangan gempa dirasakan atau tidak oleh masyarakat setempat.

Pusat di Banda

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi dengan kekuatan 6,4 skala richter menghantam Banda, Kabu­paten Maluku Tengah, Selasa (29/8) sekitar pukul 13.34 WIT.

Kekuatan gempa terasa mulai Saumlaki, Waipirit, Tual, Masohi, Geser, Dobo, Labuang hingga ke Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di koordinat 5,54 Lintang Selatan dan 130, 04 Bujur Timur.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam rilis yang diterima Siwalima, kemarin menyebut lokasi gempa berada di laut dengan jarak 279 Km arah Tenggara Maluku Tengah pada kedalaman 221 km.

“Memang kuat guncangan tapi hasil pemodelan menunjukkan gempabumi ini Tidak Berpotensi Tsunami,” terang Daryono.

Dijelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah.

Gempa terjadi akibat adanya akti­vitas tarikan ke bawah (slab pull) subduksi Banda. “Hasil analisis, mekanisme sum­ber menunjukkan bahwa gempa bu­mi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault),” terangnya.

Kekuatan gempa menurutnya berdampak dan dirasakan di daerah Banda dan Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan skala intensitas II-III MMI.

“Ketika berada dalam rumah, getaran sangat terasa,” ungkapnya.

Kuatnya goncangan gempa juga terasa sampai ke Waipirit, Tual, Masohi, Geser, Dobo, Labuang dan Sorong  dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

BMKG juga melakukan monitoring sejak gempa pertama terjadi pukul 13.34 WIT hingga pukul 14.00 WIT, namun tidak ada tanda-tanda adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Untuk itu pihaknya tetap meng­himbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak mempercayai isu yang tidak dapat diper­tang­gungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga lanjutnya, harus menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pesannya. (S-09)