AMBON, Siwalimanews – Dengan tetap memper­hatikan Protokol kese­ha­tan, 187 Mahasiswa STI­Kes Maluku Husada Prodi S1 Keperawatan menda­patkan Pelatihan Eva­kuasi Medis Laut (EML) oleh TiM EML Rumkital dr.FX. Suhardjo Lantamal IX, yang dilaksanakan di Dermaga Beaching Lan­tamal IX Ambon. Sabtu,  (20/2).

Bekal ini mutlak di­per­lukan pada korban teng­gelam di laut.

Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlan­tamal) IX Laksamana Per­tama TNI Eko Joko Wiyono, menyampaikan kepada para mahasiswa bahwa disamping knowledge dan etika, skill juga harus dimiliki para tenaga kese­hatan bidan maupun pera­wat. “Mengingat kondisi geografis Maluku 92,4 persen wilayahnya meru­pa­kan laut, sehingga ilmu ini bisa bermanfaat saat penugasan mereka kede­pan,” ujarnya, dalam release, yang diterima Siwa­lima, Sabtu (20/2).

Kegiatan pelatihan eva­kuasi ini, kata dia, me­rupakan salah satu bagian konsekuensi sebagai dae­rah maritim mengingat kondisi geografis Maluku 92,4 persen wilayahnya merupakan laut, sehingga bermanfaat jika terjadi musibah di laut. wilayah maritim yang paling luas adalah Maluku, oleh ka­rena itu masalah kelautan menjadi lebih dominan berbeda dengan daerah lain.

Pada kesempatan terse­but Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (Karumkital) dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX Letkol Laut (K) dr. Satrio Sugi­harto, menambahkan bahwa 187 mahasiswa juga akan dibekali pe­lajaran praktek dan teori Evakuasi Medis Laut (EML), latihan menaikan korban dari laut ke tandu air serta perahu karet, pengoperasian motor tempel, teknik Uitemate (me­ngapung dan menunggu), Resu­sitasi Jantung Paru (RJP) Serta Pernafasan buatan.

Baca Juga: Kabag Pemerintahan Kota Ambon tak Komunikatif

Sebelumya mahasiswa dike­nalkan Chamber Hyperbaric atau peralatan terapi yang merupakan tindak lanjut EML untuk men­dapatkan pengobatan dan kese­hatan dengan menggabungkan oksigen murni dan tekanan udara di dalam Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT). Kegiatan di­laksanakan selama 2 hari berturut, Dengan pertimbangan jumlah mahasiswa dan situasi pandemi Covid-19. (S-32)