AMBON, Siwalimanews – Rencana kenaikan retribusi parkir oleh Pemkot Ambon pada, Senin (24/5) nanti, bukan hanya dikritisi oleh warga kota saja, namun juru parkir juga mengkritisinya.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Ambon Gunawan Mochtar mengaku, dari hasil surveinya di lapangan, banyak jukir mengkritisi kebijakan ini.

Pasalnya, jika retribusi parkir dinaikan di masa pandemi Covid-19, pendapatan dari parkir bukan naik, malah menurun, sebab baik rumah makan maupun  pertokoan sepi.

“Tapi entah hasil survei PT Urimesing selaku pihak ketiga seperti apa, sehingga retribusi dinaikan,” tandas Mochtar kepada Siwalimanews di Ambon, Sabtu (22/5).

Untuk itu, kata Mochtar, PT Urimesing harus hadir pada rapat berikutnya dengan komisi sekaligus membawa data jumlah jukir dan lokasi parkir, sehingga komisi dapat melakukan perbandingan PAD yang masuk untuk Pemkot Ambon.

Baca Juga: SIWO PWI Pastikan Porwanas 2022 di Jawa Timur

“Saya kan sudah tekankan buat Kadis Perhubungan, sebaiknya perpakiran itu dikelola oleh pemkot, supaya komisi III bisa turun di lapangan langsung melakukan pengawasan dengan maksimal, agar tidak ada saling menyalahkan,” cetusnya.

Ditanya apakah ia mendukung kebijakan pemkot untuk menaikan tarif retribusi parkir, Mochtar menegaskan, tidak mendukungnya, jika pihak ketiga yang mengelola parkiran.

“Untuk itu di tahun depan, Komisi III tidak ingin lagi pihak ketiga yang mengelola parkir, harusnya Dinas Perhubungan yang mengelolanya melalui UPTD parkir,” ucapnya.

Ia mengaku, pekan depan komisi akan mengundang PT Urimesing selaku pihak pengelola parkir untuk hadir dalam rapat dengar pendapat.

Ia juga berharap, dalam rapat dengar pendapat tersebut, PT urimesing membawa data-data terkait penagihan retribusi maupun jumlah jukir dan lokasi parkiran yang dikelola.

“Kita akan minta, pada setiap titik yang variatif untuk jukir setor itu berapa, supaya komisi lakukan perbandingan, berapa pendapatan dari hasil retribusi parkiran nantinya,” pungkasya. (S-51)