AMBON, Siwalimanews – Pengurus Provinsi Keluarga Olahraga Taraung Derajat (Kodrat) Maluku mulai gencar memperkenalkan cabang olahraga bela diri asli Indonesia ini ke sejumlah sekolah di Kota Ambon.

Cara memperkenalkan cabang olahraga asli Indonesia ini ke setiap sekolah dapat dikatakan cukup memikat para generasi muda di Kota Ambon, lantaran Pengprov Kodrat Maluku menurunkan tim sosialisasi, yang didalamnya juga terdapat para atlet yang langsung memperagakan atau mendemonstrasikan cabor bela diri tersebut secara langsung di setiap sekolah yang mereka datangi.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov Kodrat Maluku yang juga ketua pelatih mengaku, sejak kepengurusan Kodrat Maluku dilantik pada 26 Juli 2022 oleh Ketua PB Kodrat Bambang Soesatyo dan kemudian merujuk pada hasil rapat kerja pada 13 Agustus kemarin, maka salah satu agenda yang wajib dijalankan yakni, melakukan sosialisasi atau pengenalan olahraga bela diri Tarung Derajat ke sekolah-sekolah maupun kepada masyarakat di Kota Ambon.

“Sosialisasi yang kami lakukan ini juga dapat berjalan dengan baik tidak terlepas dari bantuan dari Gubernur Maluku yang juga Ketua Umum KONI bapak Murad Ismail yang berikan rekomendasi kepada Pengprov Tarung Derajat untuk melakukan sosialisasi ke setiap sekolah,” ungkap Daud kepada Siwalimanews di Ambon, Sabtu (27/8).

Menurutnya, sosialisasi merupakan satu cara dari Pengprov Maluku, selain untuk memperkenalkan olaharaga ini, juga untuk mencari atlet-atlet baru Tarung Derajat, dan ini ditargetkan bukan hanya di sekolah jenjang SMA atau sederajat saja, namun juga pada jenjang SMP dan SD.

Baca Juga: Material Longsor Tutup Akses Jalan di Wakasihu

Untuk sekolah pertama yang dilakukan sosialisasi yakni, SMN 13 Ambon, yang dilaksanakan pada 19 Agustus kemarin dan disambut baik walaupun para siswa dan dewan guru awalnya, mereka sedikit bingung, dan bertanya olahraga Tarung Derajat ini seperti apa.

Namun ketika tim menjelaskan, bahwa olaharga Tarung Derajat adalah olehraga bela diri asli Indonesia yang diciptakan sendiri oleh anak bangsa, ditambah dengan para atlet langsung melakukan demonstrasi setiap gerakan Traung Derajat, maka para guru dan siswa sangat berantusias untuk menerima bela diri ini, sebab dipandang sejajar dengan bela diri asli Indonesia lainnya yaitu Pencak Silat.

“Sosialisasi pertama kali kita lakukan di SMA 13 Ambon, Kami sangat berterima kasih kepada pihak sekolah terutama Wakil Kepala SMAN 13 serta dewan guru, dimana ketika kami datang untuk sosialisasi diterima dengan baik, bahkan pihak sekolah juga memberikan signal untuk dibukanya satuan latihan (Satlat) di sekolah tersebut,” ucap Daud.

Saat ini kata Daud, tim sosialisasi juga tengah menyiapkan diri untuk memberikan sosialisasi di SMAN 2 Ambon serta beberapa SMP di kota ini, bahkan ada beberapa instansi pemerintah juga telah minta untuk membuka satlat di lingkungan tempat kerja mereka, namun akan diawali dengan sosialisasi terlebih dahulu.

Sedangkan untuk tingkat SD, ada dua sekolah di Kota Ambon yang telah siap menerima Tarung Derajat sebagai bagian dari mereka, dengan membuka satlat di dua SD tersebut, bahkan kini sudah mulai membuka pendaftaran untuk menerima atlet yakni, SDN 10 Ambon di kompleks persekolahan PDK dan SDN 1 Poka.

“Untuk proses latihan di dua SD ini sebenarnya sudah mulai bertjalan dalam bulan ini, namun mengingat karena kondisi hujan, maka dipending hingga awal bulan September nanti baru mulai dilakukan latihan,” tutur Daud.

Daud yang juga anggota Dandenma Korem 151/Binaiya ini mengaku, sosialiasi ini akan terus dilakukan, baik ke sekolah-sekolah maupun masyarakat dan instansi pemerintah, hal ini perlu dilakukan, sebab olahraga ini dapat dikatakan masih baru bagi masyarakat Maluku, terlebih khusus di Kota Ambon.

“Kenapa kita harus gencar sosialisasi, sebab ketika kami latihan di beberapa satlat, seperti di Danpomdam XVI Pattimura, Bentas dan beberapa satlat lainnya, bahkan di Lapangan Merdeka, masih banyak masyarakat yang bingung, sebenarnya ini bela diri apa, untuk itu sosialisasi ini perlu dilakukan agar masyarakat Kota Ambon terutama generasai muda tahu, bahwa Tarung Derajat adalah olahraga asli Indonesia,” jelas Daud.

Daud berharap, dengan dibukannya satlat-satlat baru nanti, maka kedepan pihaknya akan mengusulkan ke Pengprov Kodrat Maluku untuk dapat menggelar kejuaraan antar kelompok umur, sebab ini juga merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan olahraga ini ke masyarakat luas, sebab dengan melihat antusias mayarakat yang tinggi, terutama dari sekolah-sekolah, maka ada keinginan seperti itu. (S-06)