AMBON, Siwalimanews – Menteri Dalam Negeri yang juga Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Tito Karnavian, mengapresiasi sinergitas yang terjalin antara BNPP, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan TNI.

Pasalnya, melalui nota kesepahaman ini, bisa mendapatkan sumber pendanaan non APBN, guna mempercepat pembangunan di perbatasan untuk pemerataan pembangunan.

“Ini juga sesuai dengan visi Presiden yakni membangun dari pinggiran,” ungkap Tito dalam penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding tentang Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Kawasan Perbatasan untuk Mendukung Pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (25/8) kemarin.

Untuk diketahui penandatanganan MoU itu, dihadiri langsung oleh Ketua Baznas RI KH Noor Achmad, Menko Polhukam Mahfud MD, Mendagri selaku Kepala BNPP H Muhammad Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Mendagri menegaskan, ini adalah tugas bersama dalam memperkuat perbatasan. Jika ekonominya kuat, maka pertahanan strategisnya akan kuat. Untuk itu, dengan penandatanganan komitmen ketiga lembaga ini, maka upaya untuk menciptakan kawasan perbatasan yang lebih berdaya saing, diharapkan semakin lebih cepat terwujud.

Baca Juga: Akurasi Data Penduduk, DPRD Minta Disdukcapil Pakai Sistim Jemput Bola

Seperti yang dilansir dari www.republika.co.id, Ketua Baznas RI KH Noor Achmad menjelaskan, Baznas memiliki komitmen kuat bersama BNPP dan TNI dalam membantu pengentasan kemiskinan di daerah perbatasan.

“Program pengentasan kemiskinan merupakan salah satu agenda prioritas pemerintah, termasuk masyarakat yang di daerah perbatasan. Maka kami bertekad terus memberikan pelayanan terbaik kepada saudara-saudara kita di perbatasan, termasuk daerah lain,” ucap KH Noor Achmad.

KH Noor Achmad menambahkan, berbagai program berbasis ekonomi akan digulirkan Baznas di perbatasan negara, termasuk daerah 3T, yakni daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal, meliputi pembangunan ekosistem ekonomi terpadu terdiri atas pemberdayaan ekonomi pedesaan dan UMKM, pembangunan ekosistem kesehatan terpadu terdiri atas layanan kesehatan kuratif dan promotif kesehatan, program pendidikan masyarakat perbatasan dan program beasiswa perbatasan.

Selain itu, penyediaan rumah layak huni dan sumber air dan sinergi menjadikan 1.000 orang muzaki baru di kecamatan kawasan perbatasan negara dengan kemiskinan ekstrem dan program lainnya.

“Daerah perbatasan atau 3T yakni daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal jadi perhatian besar Baznas dalam menyejahterakan masyarakat di sana. Semoga upaya Baznas dalam mendukung peran pemerintah mengentaskan kemiskinan dapat terus dipermudah dan diberi kelancaran selalu,” harap KH Noor Achmad

Sebelumnya, Baznas telah aktif membantu masyarakat di perbatasan melalui program pemberdayaan ekonomi. Salah satunya melalui Zakat Community Development (ZCD), yang merupakan program pemberdayaan Baznas melalui komunitas dan desa dengan mengintegrasikan aspek dakwah, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan secara komprehensif yang sumber pendanaannya dari zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya

Wilayah bantuan Baznas di perbatasan meliputi, Desa Seurapong, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Desa Jirak, Kecamatan Sajad, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Desa Sulung, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, Desa Talawid, Kecamatan Kendahe, Kabupaten Talawid, Provinsi Sulawesi Utara, Keluarahan Abepantai, Kecamatan Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pulau Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau dan Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara.

“Sebelumnya Baznas sudah terjun langsung membantu masyarakat di perbatasan, salah satunya melalui program ambulans laut di Pulau Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau dan Bantuan jaring nelayan di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Sedangkan rencana ke depan, Baznas juga akan membangun rumah sehat Baznas di Pulau Miangas, Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara,” beber KH Noor Achmad.

Baznas juga mengucapkan terima kasih kepada para muzaki yang telah menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu sesama.

“Terima kasih kepada masyarakat yang telah membuat upaya Baznas dalam menyejahterakan umat. Dengan pengelolaan zakat berprinsip 3A, Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI, Baznas memastikan keamanan dan tepat sasaran bantuan yang diberikan,” ucap KH Noor Achmad.

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD, menyambut baik program ini yang disebutnya sangat memberi manfaat kepada masyarakat luas.

“Dana Baznas bisa digunakan untuk pembangunan perbatasan, sehingga secara tidak langsung membantu orang miskin, membangun untuk kebaikan umat sesuai ajaran Islam untuk kemaslahatan umat, yaitu membangun NKRI tanpa membeda-bedakan,” ujar Mahfud MD.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan, seluruh prajurit yang dikerahkan khususnya yang ada di kawasan perbatasan wilayah Indonesia, akan mendukung penuh program pemberdayaan manusia yang digalakkan oleh Bazanas.

“Kami punya pasukan, nanti sasaran-sasaran apa saja dan rencana pembangun fisik apa saja di perbatasan, kami siap di semua lini perbatasan yang dibutuhkan,” ucap Jenderal Andika.

Semua prajurit yang dikerahkan tersebut kata Jenderal Andika, siap mengakomodir semua kebutuhan yang diperlukan oleh tim Baznas dan BNPP.

“Kami bisa custom pasukan kalau sudah tahu kebutuhan apa yang mau dibuat. Misalkan nanti membuat rumah sakit akan disiapkan dari Puskes AD atau Puskes AL, selain dari pasukan di perbatasan,” tandas Jenderal Andika. (S-06)