AMBON, Siwalimanews –  Jelang Pilkada serentak  tahun 2024, Kabupaten Kepulauan Tanimbar butuh pemimpin yang bisa menjadi kompas dan pembawa perubahan serta pemimpin transformator, pengubah suasana di Kabupaten bertajuk Duan Lolat ini.

Pasalnya Pemilihan Kepala Daerah di Tanimbar  sudah dekat, bakalan seru dan dipastikan akan terjadi dimensi politik dan tak dapat dipungkiri bahwa akan terjadi eskalasi politik baik lokal, regional maupun nasional karena konflik interest yang tinggi pada ladang gas yang tergolong besar pada PSN Blok Masela.

Salah satu politisi muda Tanimbar, Mercy Fanumbi  mengatakan, selain Pilkada, Blok Masela dapat dijadikan komoditi politik parpol, calkada, player migas, spekulan, dan sebagainya pada medio November 2024 nanti.

Selain itu, eskalasi politik kawasan juga akan beralih dari kebijakan pro kawasan barat ke kawasan timur Indonesia, yang tentunya membutuhkan political will dan good will yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan baik pusat maupun daerah,  baik pada tataran kebijakan, anggaran maupun affirmative actions  dalam bentuk yang lain.

“Bukan tidak mungkin pertarungan kepentingan ekonomi-politik elite, politik dan ekonomi-bisnis Jakarta dan atau Maluku serta Tanimbar akan aktif bermain di dalamnya jelang beroperasinya Blok Masela nanti, “ ungkap Mercy, kepada Siwalimanews, melalui telepon selulernya, Rabu (17/4).

Baca Juga: Samson Atapary Siap Maju Bupati SBB

Menurutnya, Pilkada 2024 Tanimbar dinilainya tidak ada partai politik yang bisa  mengusung Balon Bupati dan Wakil. Hal itu terjawab dengan  perolehan kursi DPRD yang diraih hampir semua Partai Politik yang ada di Tanimbar sehingga pintu koalisi terbuka lebar.

“Semua partai politik di Tanimbar tidak satupun memenuhi syarat mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati maka pintu koalisi terbuka. Keharusan koalisi, tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, kerjasama antar partai politik sangat diperlukan. Koalisi menjadi kunci bisa mengusung dan mengantar pasangan calonnya dipilih oleh rakyat Tanimbar yang punya hak pilih,” ujarnya.

Ditambahkan, menjelang dimulainya pendaftaran calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, dinamika politik akan berubah sangat cepat mengikuti dinamika politik lokal, regional, dan bahkan nasional yang berlangsung.

“Menghadapi kontestasi pilkada Tanimbar  2024, dalam pengamatan permulaannya, akan terjadi  kekuatan-kekuatan politik yang terpolarisasi paling tidak dalam lima kelompok utama sehingga baginya ada lima poros pada pilkada Tanimbar nantinya,” jelasnya.

Ia merincikan, yang pertama, Poros PKS,  PSI, Demokrat dengan tokoh sentralnya saat ini yakni Penjabat Bupati aktif, Piterson Rangkoratat.

Poros kedua, Nasdem, PKB, Hanura, Perindo , PAN dengan tokoh sentralnya yakni  Bupati periode 2017-2022 , Petrus Fatlolon.

Poros ketiga Partai Gerindra dengan tokoh sentralnya yakni Melikianus Sairdekut , Poros keempat partai Golkar dengan  empat tokoh sentral yakni Piterson Rangkoratat, Jauhary Oratmangun, Dharma Oratmangun dan dokter Boy Uwuratu serta poros kelima PDI Perjuangan, partai ini seksi karena sudah ada tuannya dengan tokoh Ssntralnya Poly Werembinan

“Sambil mengintip gestur bola politik di tubuh Golkar bagi saya, rasanya  akan mempengaruhi ketiga tokoh sentral ini untuk berkompromi secara etis yang lebih menjanjikan,” katanya.

Hanya internal Golkar, lanjut dia, yang paham ini dan secars kasat mata, parpol memberi kesan keharusan mahar politik, meski dibungkus rapi dengan prioritas kader dan alasan klise mengikuti hasil survei tetapi pengelompokan tersebut diatas bukanlah harga mati. Sebab  masih sangat cair, arbitrer dan bersifat tentatif belaka.

Mengapa? Sebab biasanya menjelang dimulainya pendaftaran calon kepala daerah dan wakil kepala daerah akan terjadi kompromi dan negosiasi antara pasangan calon kepala daerah dan parpol.

” Itu berarti, bisa saja kelima kubu politik tersebut beserta tokoh-tokoh sentralnya akan mengalami perubahan, pergeseran atau bahkan pergantian. Tergantung kebutuhan sistem maupun aktor politik dan atau ekonomi yang berkepentingan dan ikut bermain di dalamnya, “ terang Mercy.

Tak hanya Calon Bupati, Dirinya menilai akan ada tokoh sentral yang bisa bersandingan sebagai pasangan dalam merebut kursi Tanimbar 1 .

“Untuk kekuatan calon wakil kepala daerah ada tokoh tokoh sentral ada beberapa nama yang cukup santer diisukan sampai dengan  saat ini yakni, Robert Tanbun, Simson Lobloby, Jidon Kelmanutu dan satu Srikandi Yakni Apolonia Laratmase.

“Kita tetap menunggu dan menanti dengan melihat konfigurasi-konfigurasi yang ada di tengah penantian yg singkat, masih terjadi tarik menarik kepentingan elite pusat dan daerah berkaitan dengan efek rekomendasi saat pemilihan legislatif dan Pilpres 2024 telah berakhir dan dari kelima poros pasti langkah-langkah politik sangat menghentakkan.

Untuk itu mari kita menunggu dinamika selanjutnya di tengah dimulainya pendaftaran Bacalkada karena  politik itu sesungguhnya adalah seni mengelola konflik, “ pintanya.(S-26)