SAUMLAKI, Siwalimanews – Menjadi salah satu kabupaten dengan sumber daya alam ke­-lautan dan perikanan yang ber­-lim­pah, namun target peneri­maan asli daerah tergolong kecil.

Untuk tahun 2023, Dinas Perikanan Kepulauan Tanimbar hanya menargetkan PAD sebesar Rp600 juta. Jumlah ini justru meningkat dari target PAD tahun sebelumnya.

“Tahun lalu target PAD kita 500 juta, tahun ini kita target 600 juta yang didapat dari pungutan penghasilan pengiriman hasil laut seperti rumput laut dan ikan,” terang kadis Perikanan Alo Batkormbawa kepada Siwalima di ruang kerjanya, Kamis (9/3).

Penarikan PAD untuk Dinas Perikanan sudah berjalan sejak bulan Januari hingga Maret tercatat sudah Rp57 juta yang masuk ke kas daerah.

Dirinya juga menjelaskan tahun 2022, petani di Tanimbar berhasil mengirim 600 ton rumput laut untuk di jual ke Surabaya. Hasil ini meningkat pesat sebab pada tahun 2022 Negara Filipina sebagai pengekspor rumput laut terbesar gagal panen dan Indonesia menjadi salah satu pengekspor terbesar.

Baca Juga: Empat Proyek Tuntas Dikerjakan BPJN-BWS Diapresiasi

Selain rumput laut, ikan juga menjadi andalan mengenjot PAD. sebab harga ikan terus membaik. Tempat penampungan  ikan sekarang cukup besar.

“Di Kota Saumlaki saat ini ikan yang di tampung di atas 300 ton di larat 120 ton,” ujarnya.

Dirinya menambahkan setelah melakukan pembinaan kepada para nelayan, kini hasil tangkapan tidak lagi dijual sembarangan tapi langsung ke pegepul ikan.

“Pengepul kita di Saumlaki punya pabrik es dengan kapasitas 15 ton, sehingga kualitas tangkapan itu bisa dijaga,” ujarnya.(S-26)