AMBON, Siwalimanews – Karantina Maluku terus berupaya mengantisipasi penyebaran penyakit hewan.

Pemasok protein hewani terutama daging sapi, mulai bersiap dalam menyambut bulan Ramadhan 2024.

Kepala Karantina Maluku Abdur Rohman mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang pangan seperti daging sapi, khusus­nya di Sulawesi Selatan

“Beberapa hari kemarin, sapi dari Namlea dipasok ke Sulawesi Selatan. Dikirim menggunakan transportasi laut oleh para pengguna jasa. Setelah pengguna jasa mela­porkan akan kirim sapi me­nggunakan kapal ternak, maka pejabat Karantina He­wan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Maluku Satpel Pelut Namlea melakukan beberapa tindakan karantina hewan,”ujarnya dalam rilisnya yang diterima Siwa­lima, Kamis (15/2)

Kata dia, tindakan itu dilakukan dengan pengambilan dan pengu­jian sampel hingga pelaksanaan biosekuriti berupa, penyemprotan desinfektan pada alat angkut dan hewan sebelum kapal berangkat dilaksanakan untuk memastikan alat angkut aman digunakan untuk lalulintas ternak.

Baca Juga: Amankan Pemilu, Polda Geser 175 Personel ke SBB

“Seluruh sampel dengan total 60 sampel telah dilakukan pengujian kesehatan di laboratorium Karan­tina Maluku dan BBvet Maros, dan semua dinyatakan sehat dari HPHK. Dokumen pendukung juga sudah selesai sehingga sapi siap berangkat ke Bajoe, Sulawesi Selatan,” terangnya.

Dia menjelaskan, beberapa penyakit pada ternak yang memiliki risiko tinggi menyebabkan kerugian sosioekonomi adalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Brucellosis, dan penyakit lainnya.

Untuk mendeteksi kehadiran penyakit ini, sangat penting dilakukan melalui uji laboratorium agar penyebarannya dapat dihentikan sebelum ternak dilalulintaskan. Kedua penyakit ini termasuk dalam daftar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) yang harus diberikan perhatian khusus.

Selain menjaga tidak masuk/keluar/tersebarnya HPHK, HPIK, dan OPTK, Karantina Maluku juga memiliki fungsi menjaga keamanan pangan sesuai yang tertera pada Undang-undang 21/2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

“Mari lapor karantina untuk tetap menjaga kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan,”ujarnya.

Dia meminta, masyarakat juga memiliki peran vokal dalam menjaga keamanan lingkungan dengan rutin lapor karantina untuk seluruh produk Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

“Karantina Maluku yang telah tersebar di seluruh Maluku (Ambon, Namlea, Tual. Kobisadar, dan Dobo) selalu berupaya untuk terus mengedukasi dan tetap menjadi garda terdepan saat melakukan pengawasan alat angkut seperti kapal laut dan pesawat,” ujarnya. (S-25)